Apa yang ada di benak anda ketika bertemu profil UMKM yang memiliki sejarah panjang dan juga kualitas produk yang bernilai seni tinggi?
Malang (18/10) mahasiswa jurusan magister manajemen Universitas Negeri Malang yang beranggotakan Ahmad Kevin Alfirdaus Arief dan Moh. Badrut Tamam yang dibina oleh Prof. Dr. Agung Winarno, M.M dalam tugas mata kuliah "Pengembangan Wawasan Menejerial" berkesempatan untuk ke toko Aniza Collection. Dan kami disuguhkan cerita-cerita yang hangat oleh pemilik toko UMKM tersebut yang bernama Anies Purnamasari.
Bu Anies bercerita terkait nasib UMKM saat Pandemi dirasa sangat berdampak pada penjualan yang turun drastis. Beberapa usaha mulai berpikir untuk memulai usahanya kembali dengan melakukan perhitungan modal dan bahan baku yang lebih murah demi besarnya keuntungan yang di dapat. Namun, kami bertemu dengan salah satu UMKM yang masih bertahan karena loyalitas konsumen yang menaruh kepercayaan psikologis terhadap produk berkualitas tinggi bernama Aniza Collection.
Dimulai dari tahun 1996, nama Aniza muncul karena nama dari Ibu Anies Purnamasari itu sendiri. Saat kecil, Anies diam-diam memperhatikan Ibunya menjahit kain dan minat pada crafting bermula saat Anies kecil sering ikut Ibunya belanja bahan-bahan kain karena profesi sang Ibu adalah Penjahit.Â
Pada masa saat Anies kecil, toko kain paling keren di Kota Malang adalah Toko Tolaram yang notabene memiliki bahan-bahan kain impor atau berbahan yang bagus. Dari situ Anies mulai dapat memahami mana bahan kain yang bagus dan bernilai bagi dirinya.
"Ibu saya senang menjahit, senang baju bagus, senang macak," pungkas Bu Anies PurnamasariÂ
Beralamat di Jl. Jambu No.10, Bareng, Kec. Klojen, Kota Malang, kepuasan pelanggan adalah nilai penting dari produk-produk yang ditawarkan oleh Rumah Kerajinan Aniza Collection
Â