Dari isi semua prasastinya dapat diduga bahwa Raja Mulawarman mempunyai hubungan yang baik dengan kaum brahmana. Sebagai bukti adalah kenyataan pada setiap prasastinya yang selalu mengatakan bahwa semua yupa yang mengagungkan namanya, didirikan oleh kaum brahmana sebagai semacam pernyataan terima kasih atas penghormatan kepada sang raja, di samping atas kebaikan raja selama ini kepada kaum brahmana. Misalnya, adanya upacara selamatan besar-besaran yang diselenggarakan oleh raja dengan mempersembahkan sedekah 20.000 ekor sapi kepada para brahmana. Hubungan baik antara raja dan para brahmana menunjukkan bahwa kedudukan para brahmana sangat dihormati dan disegani oleh kalangan kerajaan.
Agama yang dianut oleh Raja Mulawarman adalah agama Hindu aliran Syiwa. Hal tersebut dapat diketahui dari salah satu prasasti yupa yang menyebut tempat dalam tanah yang sangat suci yang diberi nama Waprakeswara. Waprakeswara merupakan suatu tempat suci untuk memuja Dewa Syiwa. Hal ini membuktikan bahwa Raja Mulawarman merupakan seorang penganut agama Hindu yang taat.
Kehidupan sosial masyarakat Hindu-Buddha juga menganut sistem kasta yang biasa disebut juga caturwarna, yaitu
1) Kasta Brahmana (Kaum Pendeta)
2) Kasta Ksatria (Kaum Pejabat,Bangsawan dan Prajurit)
3) Kasta Waisya (Kaum Pedagang,Pejabat, dan Pemilik Tanah)
4) Kasta Sudra (Kaum Rakyat jelata dan Pekerja kasar)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H