[caption caption="Bus Bejeu Jakarta - Jepara BE-02 di Terminal Lembang"][/caption]Siapa yang tidak tahu Kabupaten Jepara, furniture yang ada di rumah anda mungkin salah satunya adalah karya masterpiece dari salah satu seniman Kab. Jepara. Beberapa hal yang cukup terkenal disini, furnitur kayu dan ikan asin. Yap, ketika anda menyusuri pesisir Jepara anda akan menemui ukiran kayu yang berserakan dan aroma ikan asiiiiiiin, Mmmmh.
Selain menjadi salah satu saksi sejarah Indonesia saat masih dijajah kumpeni, Kab. Jepara semakin terkenal mendunia berkat akses wisata menuju Kepulauan Karimun Jawa. Walaupun kepulauan ini juga bisa diakses melalui kota Semarang, lebih asik jika kamu jalan-jalan dulu di pesisir Jepara.
Nah, tetapi akses menuju Jepara itu gampang-gampang sulit, karena tidak ada bandara, stasiun di sini. Satu-satunya akses hanya melalui jalur bis ataupun travel. Jadi kamu perlu sesuaikan bis atau travel mana yang memiliki trayek menuju Jepara dari tempat tinggal anda.Â
Sebelumnya kita berencana coba akses transit Semarang lalu menuju Jepara, pilihannya dua, antara pesawat atau kereta. Kenapa tidak menggunakan bis? Karena saya sedikit trauma sebenarnya, dua kerabat lebih dulu menghadap sang khalik karena kecelakaan menggunakan bis saat traveling dulu. Tapi, dengan beberapa pertimbangan karena perlu transit terlebih dahulu di kota Semarang, dan jadwal yang kurang cocok antara kereta/pesawat Semarang dengan jadwal travel menuju Jepara. Kita memutuskan untuk naik Bis karena lebih mudah, tanpa perlu transit dan langsung tiba di Kab. Jepara.
Sebagai referensi pilihan angkutan menuju Jepara, kamu bisa baca di Info Angkutan Jepara.
Tapi permasalahannya waktu tempuh yang cukup lama, dan kita buta sama sekali dengan bis AKAP. Berkat referensi dari teman komunitas Bismania. Kita mendapat rekomendasi Bis AKAP Jakarta - Jepara, P.O. Bejeu, alasan dari teman dari komunitas Bismania ini karena pelayanannya cukup baik, di perjalanan mendapatkan snack dan makan malam. Dan akhirnya kitamemutuskan untuk memesan tiket seminggu sebelum keberangkatan, mengapa seminggu, karena P.O. ini cukup favorit di kalangan pengguna bis AKAP.
Dan kebetulan sekali, terminal keberangkatan di Terminal Lembang, Ciledug dekat sekali dengan rumah. Tiketnya cukup mahal memang untuk satu orang yang dibanderol 200 ribu. Lebih mahal dibandingkan kereta menuju Semarang, atau beda tipis dengan pesawat menuju Semarang. Tapi keunggulannya menggunakan bis, karena kamu langsung tiba di Jepara. Biaya transit dari Semarang menuju Jepara mungkin juga akan menghabiskan budget yang sama ketika kamu menggunakan bis, bahkan mungkin bisa lebih mahal. Dan ada ekstra makan malam juga, lumayan menghemat budget.Â
Tiket Bejeu sebenarnya bisa dipesan melalui online, tapi entah kenapa saya tidak pernah berhasil memesan melalui cara ini, mungkin sistemnya dinonaktifkan karena belum optimal. Kita memutuskan untuk membeli langsung di loket di Terminal Lembang, sekalian sedikit bertanya jam berapa harus berangkat, dan estimasi jam berapa kita tiba di Jepara.
Menurut info dari tim Bejeu perjalanan akan menempuh sekitar 12-13 jam, weleeeehh. Berarti jadwal keberangkatan di jam 15.00 sore akan tiba di Jepara sekitar jam 3-4 subuh. Waktu yang cukup lama memang, tapi saya kira ini salah satu keuntungannya, saya tidak ingin cepat-cepat sampai karena bisa menghemat dana menginap sebelum berangkat menggunakan kapal Express Bahari menuju Karimun Jawa yang dijadwalkan berangkat jam 9 pagi. Tinggal ngasoh saja di masjid sambil solat subuh atau di warung terdekat dengan Pelabuhan.
Singkat cerita, hari minggu setengah jam sebelum berangkat saya diinfokan kembali tim BEJEU untuk memastikan keberangkatan dan menanyakan kabar posisi sudah dimana. Wueeh... Saya pikir professional juga pelayanan bis AKAP, maskapai penerbangan pun tidak akan sampai perhatian seperti ini, sudah seperti orang tua yang mengingatkan untuk tidak datang terlambat. Dan sesuai prediksi, karena kita berangkat di hari dimana besok kaum urban sibuk mencari nafkah kita justru pergi jalan-jalan, bis tidak terisi penuh. Hanya beberapa warga asli Jepara yang kembali ke kampung halaman mereka.
[caption caption="Telolet... telolet..."]