Mohon tunggu...
Kevinalegion
Kevinalegion Mohon Tunggu... Wiraswasta - Full Time Family Man

Get along between Family and Food!

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Diet yang Paling Sukses dari Indonesia

1 Juli 2015   16:45 Diperbarui: 1 Juli 2015   16:45 1067
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diet... 

Ah kata yang paling sering muncul saat momen-momen menyambut bulan puasa, bagi kaum ini bulan puasa menjadi momentum yang sangat tepat bahkan sudah ditunggu. Tentu sinkron dengan hadits "Barang siapa yang begembira dan senang menyambut bulan suci Ramadhan, maka ALLAH SWT akan mengharamkan jasadnya masuk neraka" (HR Bukhori & Muslim). Tapi perlu diketahui lagi buat para ambisius diet yang hanya datang saat bulan puasa, di bulan Ramadhan ini alih-alih mau mengecilkan perut, yang ada perut malah semakin buncit. Kok bisa?

Kompasianer Gapey Sandy pernah menjelaskan alasan ilmiahnya di tulisan Puasa, Kenapa Tubuh Malah Tambah Gemuk?. Di dalam isi tulisan tersebut dijelaskan pola makan yang sangat mempengaruhi tubuh mengapa saat sudah berpuasa, tetapi badan tetap saja mengalami kegemukan. Kita juga disarankan untuk memilih makanan apa saja yang tepat saat berbuka, jangan asal manis. Makan secukupnya, dengan mengunyah secara perlahan, dan menghentikan makan saat pukul 20.00 WIB. Cara ini memang sangat efektif, tapi kebiasaan orang Indonesia yang sangat sulit mengubah pola makan di bulan biasa yang sangat menentukan mengapa tubuh tetap saja gemuk, salah satu contoh konkret silakan cek food court yang sudah menjadi lokasi tradisi buka bersama entah dengan keluarga hingga kolega yang buka hingga malam hari bahkan hingga menjelang sahur tiba. 

Salah satu Kompasianer cantik, idolanya Kompasianer, Mahasiswa Ilmu Gizi Undip yang juga menggemari dunia tari ini Listhia H Rahman, pernah menjelaskan dalam tulisannya Berapa Kalori Buka Puasaku, yang menentukan berapa jumlah kalori yang tepat saat berbuka puasa. Dalam tulisan tersebut juga dijelaskan salah satu kebiasaan berbuka orang Indonesia yang selalu diwarnai dengan aneka goreng-gorengan, dijelaskan pula kalori yang terkandung hanya dalam satu bakwan mengandung sebanyak 137 kalori. Si calon ahli gizi ini juga sudah memberikan catatan: sebaiknya batasi konsumsi gorengan karena mengandung banyak lemak yang sulit dicerna. Apakah saran ini langsung bisa diterapkan? Tentu saja tidak, sila cek menjamurnya dan betapa larisnya tukang gorengan yang diserbu pembeli menjelang berbuka puasa.

Melihat dari dua saran yang dijabarkan secara lengkap oleh dua Kompasianer tersebut, yang bisa saya ambil tarik benang merahnya adalah seharusnya orang indonesia terlebih dahulu merubah pemikirannya untuk tidak menyamakan pola makan saat berpuasa dengan hari-hari biasa, tulisan di atas bisa menjadi rujukan setelah pembaca paham jika merubah pola makan adalah faktor yang paling harus diprioritaskan untuk langkah awal.

Saya menemukan Diet yang paling sukses di Indonesia, bahkan di dunia. Inilah diet tersukses yang berasal dari INDONESIA!

 

*Ngaaaaciiiirrr

#Maap #Garing #Jangan #Serius #Serius #di #Bulan #Puasa

---

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun