Kabupaten Banyuwangi adalah Kabupaten terluas dipulau jawa sekaligus menjadi ujung timur pulau jawa yang berbatasan langsung dengan Bali. Kabupaten yang memiliki julukan The sunrise of java ini kaya akan budaya, kuliner, adat istiadat, suku, hasil bumi, hasil laut hingga wisata yang sangat beragam mulai dari pantai, gunung, air terjun yang sangat berlimpah hingga bertaraf internasional. Banyak wisatawan baik lokal maupun Internasional yang berkunjung ke Banyuwangi.
Berdasarkan teori Reksohadiprodjo (1985) timbulnya suatu kota dikarenakan adanya 3 unsur yaitu scale of economies, comperative advantages, dan amenities. Dalam pembentukan dan pengembangan Kabupaten Banyuwangi juga menerapkan 3 unsur menurut Reksohadiprodjo.
Yang pertama ada comperative advantage atau keunggulan komperatif yang memiliki arti kemampuan suatu daerah atau negara untuk memproduksi barang atau jasa dengan biaya relatif lebih rendah dibandingkan daerah lain. Kabupaten Banyuwangi, dengan potensi sumber daya alam dan budaya yang kaya, memiliki sejumlah keunggulan komparatif yang dapat dimanfaatkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Contohnya:
- Transportasi, Banyuwangi memiliki bandara domestik yang menjadi bandara terbesar se-area tapal kuda, bandara Banyuwangi juga menjadi Bandara hijau pertama di-Indonesia dan masuk nominasi 20 besar penghargaan Aga Khan Award atau penghargaan bidang arsitektur paling bergensi di dunia.
-  Selain bandara ada juga pelabuhan ketapang yang menjadi pintu masuk jalur darat dan laut  di timur pulau jawa. Menjadikan Banyuwangi banyak didatangi pengunjung orang kota yang bisa berdampak pada umkm masyarakat Banyuwangi.
- Sarana pendidikan, Kabupaten Banyuwangi sarana pendidikan yang unggul dari daerah lain, yaitu dengan adanya sekolah penerbangan yang ada di Kecamatan Blimbingsari yang tidak dimiliki semua daerah, ini menjadi keunggulan tersendiridi bidang pendidikan daripada daerah lain.
- Bidang pertanian dan perikanan, Banyuwangi memiliki keunggulan pada pertanian buah naga yang menjadi komoditas terbesar khususnya pada Banyuwangi selatan. Banyak hasil buah ini yang diekspor keluar daerah bahkan juga ada yang tembus ekspor hingga luar negeri, dengan keunggulan ini bisa menarik investor ekspor atau bahkan masyarakat Banyuwangi sendiri mengirim hasil buah ke berbagai daerah.Â
- Kemudian pada perikanan Banyuwangi memiliki pelabuhan perikanan terbesar sekaligus panghasil ikan laut terbesar kedua se-Indonesia yang tepatnya berada di Muncar, keunggulan ini dimanfaatkan masyarakat yang bekerja sebagai nelayan, dan juga banyak investor yang membangun pabrik sarden atau ikan kaleng yang memberi dampak positif terhadap masyarakat sekitar.
- Sektor pariwisata, Banyuwangi bisa dinilai menjadi Kabupaten yang memiliki wisata lengkap, mulai dari pantai, pulau, hutan, hingga area pegunungan semua ada di Banyuwangi. Keunggulan ini yang dimanfaatkan pemerintah Banyuwangi dengan menggenjot sektor pariwisata agar wisata wisata di Banyuwangi semakin baik dan menarik lebih banyak lagi wisatawan baik lokal maupun mancanegara.Â
- Bukan hanya pemerintah Banyuwangi, tetapi keunggulan wisata Banyuwangi ini juga dimanfaatkan oleh investor hotel-hotel ternama yang berbondong-bondong membangun hotel berbintang di Banyuwangi.
Yang kedua ada scale of economies yang memiliki arti pada pengurangan biaya per unit output yang terjadi seiring dengan peningkatan volume produksi. Dalam konteks Kabupaten Banyuwangi, penerapan skala ekonomi dapat berperan penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, meningkatkan daya saing, dan menarik investasi.
Seperti misalnya, sebuah pabrik sarden atau ikan kaleng di Kabupaten Banyuwangi meningkatkan hasil produksi dan dapat mengurangi biaya per unit karena pembelian bahan baku yang langsung dalam jumlah besar dan penggunaan mesin-mesin canggih yang dapat mempercepat produksi dan perputaran uang perusahaan.
Selain itu, pada bidang pertanian juga seperti contohnya buah naga, dengan luas lahan pertanian yang cukup besar, penggunaan teknologi dapat mempermudah pekerjaan dan mengurangi biaya lebih, contoh penerapannya seperti penggunaan drone untuk melakukan pemupukan, efisiensi waktu dan tenaga. Penggunaan teknologi dan mesin canggih ini juga diharapkan mampu meningkatkan hasil produksi.
Yang ketiga ada amenities yang merujuk pada fasilitas, layanan, dan lingkungan yang meningkatkan kualitas hidup dan pengalaman di suatu daerah. Di Kabupaten Banyuwangi, amenitas berperan penting dalam menarik wisatawan, investasi, dan mendukung kesejahteraan masyarakat.
Pembangunan infrastruktur transportasi seperti jalan raya, rel kereta, bandara hingga pelabuhan memiliki tujuan untuk meningkatkan kemajuan daerah itu sendiri. Di Banyuwangi peningkatan-peningkatan infrastruktur tersebut juga bisa dirasakan masyarakat, semakin meratanya jalan mulus di Kabupaten Banyuwangi yang memudahkan konektivitas dan mempercepat perpindahan orang maupun barang.Â
Selain itu, fasilitas-fasilitas kesehatan juga semakin baik, dengan program renovasi puskesmas di Kabupaten Banyuwangi memberi dampak positif seperti menambah fasilitas kesehatan yang semakin lengkap dan kenyamanan dalam berobat.Â
Sarana pendidikan dan pemerintah juga dirasa semakin baik dengan program-program pemerintah seperti perbaikan layanan dan modernisasi disetiap kantor kepemerintahan.
Kesimpulan nya adalah secara garis besar Kabupaten Banyuwangi memiliki semua unsur yang dikemukakan oleh Reksohadiprodjo, namun untuk yang lebih detail lagi, Banyuwangi dirasa lebih condong pada comperative advantage atau keunggulan komperatif, karena seperti yang dibahas diawal tadi bahwa Banyuwangi memiliki banyak kekayaan dan potensi karena letaknya yang dirasa sangat strategis. Potensi ini yang harus dikembangkan secara maksimal oleh Pemkab Banyuwangi agar perkembangan Kabupaten Banyuwangi semakin melesat dan tentunya akan berdampak pada masyarakat Banyuwangi itu sendiri.