Mohon tunggu...
Kevin GrellaArdiva
Kevin GrellaArdiva Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Saya tertarik di bidang bisnis

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Masalah Perekonomian Dibalik Keindahan Kabupaten Banyuwangi

3 September 2024   14:56 Diperbarui: 3 September 2024   14:59 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Siapa yang tidak kenal dengan Banyuwangi?, Kabupaten terluas dipulau jawa sekaligus menjadi ujung timur pulau jawa yang berbatasan langsung dengan Bali. Kabupaten yang memiliki julukan The sunrise of java ini kaya akan budaya, kuliner, adat istiadat, suku, hasil bumi, hasil laut hingga wisata yang sangat beragam mulai dari pantai, gunung, air terjun yang sangat berlimpah hingga bertaraf internasional. Dibalik keindahannya itu Kabupaten Banyuwangi memiliki berbagai masalah ekonomi yang juga belum bisa teratasi oleh pemerintah hingga sekarang. Kita akan bahasa dan jelaskan apa saja yang menjadi masalah perekonomian Kabupaten Banyuwangi.

Ekonomi Kabupaten Banyuwangi berasal dari berbagai macam sektor, seperti pertanian, perikanan, perkebunan hingga pariwisata, tetapi yang menjadi mayoritas utama berasal dari perkebunan dan pertanian, seperti contohnya perkebunan kopi yang terdapat banyak didaerah Glenmore, Kalibaru, Songgon, Licin dan daerah-daerah dataran tinggi yang cocok untuk menanam kopi, selain itu Banyuwangi juga terkenal dengan penghasil buah-buahan yang melimpah dan beraneka ragam, seperti buah naga, jeruk manis, jeruk nipis, pepaya hingga semangka dan melon. Terdapat banyak daerah penghasil buah seperti Muncar, Tegaldlimo, Purwoharjo dan daerah-daerah sekitar nya. Kondisi geografis yang dikelilingi gunung menjadikan lahan dibanyuwangi sangat subur dan mudah untuk ditanami berbagai macam tanaman. Karena ketergantungan pada sektor pertanian dan perkebunan ini lah yang membuat rentan perubahan harga inflasi naik turun yang bisa membuat kerugian dan ketidaksesuaian modal perawatan dengan hasil jual.

Selain masalah harga, faktor lain yang juga mempengaruhi seperti perubahan cuaca dari kemarau menjadi musim hujan, ketika kemarau kesulitan akan air untuk mengairi sawah juga akan berdampak pada hasil tanaman yang kurang maksimal, atau bahkan yang paling parah tanaman bisa mati dan kering, tentu itu akan berdampak pada perekonomian warga yang menggantungkan hidupnya di sektor pertanian. Tidak hanya itu saja faktor seperti keterlangkaan pupuk, serangan hama, penyakit juga menjadi hambatan dalam pertumbuhan tanaman dan dapat memperbangkak biaya perawatan, dengan mayoritas masyarakat Banyuwangi yang merupakan petani sudah seharusnya Pemerintah Kabupaten memperhatikan lebih masyarakatnya dan mencari solusi terkait banyaknya masalah yang terjadi, bisa dengan membangun irigasi yang lebih banyak, membuat penampungan air atau waduk yang lebih banyak hingga mengatasi keterlangkaan pupuk dan serangan hama.

Selain pada sektor pertanian, masalah perekonomian Kabupaten Banyuwangi juga terletak pada keterbatasan infrastruktur di Banyuwangi yang belum merata, seperti contohnya dusun Sukomade yang terletak pada Taman Nasional Meru Betiri Kecamatan Pesanggaran yang belum teraspalnya akses jalan menuju kesana dan mempersulit distribusi barang masuk maupun keluar hingga menyebabkan mahalnya biaya logistik akibat sulitnya jalan yang diakses. Hanya mobil 4x4 yang dapat melewati jalanan hutan, bahkan juga jalurnya yang melewati sungai sudah jelas tidak dapat dilalui oleh semua kendaraan.

Selanjutnya, Banyuwangi juga memiliki kekayaan dan keindahan alam, letak nya yang berada di ujung timur pulau jawa, menjadikan banyuwangi memiliki berbagai macam pantai, gunung, Taman Nasional hingga air terjun yang masih sangat asri, kekayaan itulah yang seharusnya menjadi peluang ekonomi masyarakat sekitar, tetapi selama ini kelebihan tersebut belum bisa dimanfaatkan secara maksimal. Sumber daya manusia yang belum bisa mengolah sebuah peluang menjadi maksimal merupakan penghambat utama, kurangnya pendampingan dari pemerintah untuk mengelola suatu tempat wisata, baik secara materi maupun dukungan dana. Sudah seharusnya dengan kekayaan alam dan budaya di Banyuwangi bisa dimaksimal menjadi tempat wisata dan mendongkrak perekonomian masyarakat sekitar. Dampak yang dirasakan masyarakat sekitar dari wisata yang ramai sangat luar biasa, masyarakat bisa menjual berbagai barang maupun makanan khas banyuwangi sebagai oleh oleh, ataupun juga dengan membuka penginapan disekitar tempat wisata. Tidak hanya itu masyarakat juga bisa mengambil peluang dari membuka paket wisata maupun menjadi tour guide, ini akan sangat membantu perekonomian masyarakat dan juga menaikan roda perekonomian Banyuwangi.

Selain dari sektor pertanian, infrastruktur yang belum merata dan pariwisata yang belum maksimal, terdapat sektor lain juga yang belum bisa dimaksimalkan untuk kesejahteraan masyarakat, yaitu perikanan dan kelautan. Banyuwangi dengan geografisnya yang dikelilingi laut menjadikan penghasil ikan laut terbesar ke 2 di Indonesia tepatnya didaerah muncar. Iya benar, di Muncar merupakan pelabuhan ikan dengan penghasil ikan terbesar ke-2 diIndonesia. Dengan kekayaan ini seharusnya sangat bisa mensejahterakan rakyat dengan hasil bumi, tetapi faktanya dilapangan masyarakat disekitar muncar hanya menjadi nelayan atau pedagang kecil, masih sangat banyak ditemui rumah-rumah masyarakat yang kecil dan kumuh, masih jauh dari kata layak. Mengapa Demikian?, yang menjadi penyebab kurang sejahteranya masyarakat adalah pemain-pemain besar yang berkuasa, terdapat banyak pabrik-pabrik besar di muncar tetapi masyarakat sekitar hanya bisa menjadi buruh dengan gaji yang kecil, ketimpangan ekonomi sangat berasa padahal masyarakat sekitarlah yang lebih dulu menempati muncar sebelum pabrik-pabrik itu berdiri.

Lalu bagaimanakah seharusnya peran pemerintah dalam mengatasi berbagai macam masalah ekonomi tersebut?. Salah satu cara yang mungkin dapat dipertimbangkan pemerintah dalam mengatasi masalah tersebut adalah membuka forum diskusi dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat, bisa dengan mengumpulkan berbagai pendapat masukan dari masyarakat untuk dikaji dan mencari keputusan yang dapat mensejahterakan masyarakat asli Banyuwangi. Selain itu, masyarakat juga butuh mendapatkan pendampingan dari pemerintah berupa materi maupun pembinaan agar bisa memaksimalkan potensi yang ada, kebersamaan pemerintah dengan masyarakat akan menjadikan kekuatan baru untuk menaikan perekonomian Kabupaten Banyuwangi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun