Mohon tunggu...
Kevin Sairullah
Kevin Sairullah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Humanisme

Pecandu Keheningan | Penikmat Kopi | Membaca Dan Menulis |

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Media Jelmaan Setan

28 Mei 2022   02:04 Diperbarui: 28 Mei 2022   03:00 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bergentayangan
tayangan merusak pikiran
mencipta Puncak kebodohan
menghapus lensa kehormatan
berubah menjadi potret kehancuran

tontonan seperti hama
mengancam tajam bak ujung pisau
tajam memotong buah manis peradaban
terbelah menjadi busuk dan berbau bangkai


tak ubahnya cerita horor
menakutkan layaknya
menatap setan yang bermandikan darah
ketakutan dan cemas turut serta mengundang kematian


ketika media 
lebih tertarik dengan topeng berdasi
tayangan tak bernilai namun 
malah menjadikan nada candu
yang didendakngkan dimainkan bak piano


tatkala media 
berlari mengejar 
maka mengikatlah pundi-pundi rupiah
melepaskan kebenaran,demi sebuah kejahatan


maka lihatlah
kualitas pun diperjual belikan
pasrah layaknya binatang mati
ranting patah tak berkutik saat terinjak kaki gajah
daun pun ikut berguguran menabrak angin
yang tak tau arah !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun