Limbah dan sampah merupakan salah satu permasalahan global yang dihadapi oleh setiap negara, permasalahan ini jika tidak diatasi dengan baik dapat memberikan dampak buruk baik bagi lingkungan maupun diri kita sendiri. Terdapat berbagai macam cara yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan limbah ini, seperti pemilahan sampah, daur ulang sampah, pusat pembuangan sampah yang tersedia untuk publik, dan berbagai cara lainnya. Desa Negeri Jemanten juga tidak terlepas dari masalah ini; sampah organik dari pasar Melaris yang beroperasi setiap hari, kotoran dari hewan ternak, serta limbah hasil pertanian. Karena permasalahan tersebut, para mahasiswa KKN-PPM kelompok 186 Institut Teknologi Sumatera membawa sebuah program kerja pokok yang berjudul "Upaya Pengurangan Limbah di Desa Negeri Jemanten".
Pada Jumat, 05 Januari 2024, Â mahasiswa KKN-PPM kelompok 186 Institut Teknologi Sumatera memulai program kerja "Upaya Pengurangan Limbah di Desa Negeri Jemanten". Program kerja ini dimulai dengan melakukan kunjungan ke salah satu tempat yang menjadi sumber permasalahan limbah organik di desa Negeri Jemanten, pasar Melaris yang berada di dusun 3 merupakan pusat perdagangan di desa Negeri Jemanten karena hal tersebut setiap harinya pasar tersebut menghasilkan berbagai macam sampah organik seperti kulit buah, potongan daging, akar sayuran, dan lain-lain. Dalam kunjungan tersebut dilakukan observasi serta wawancara dengan kepala RT yang berada di dusun 3 terutama mengenai upaya pengolahan limbah pasar yang sebelumnya telah dilakukan. Berdasarkan diskusi dan observasi yang dilakukan, "Pupuk Organik Cair" merupakan solusi yang dirasa tepat untuk diperkenalkan ke masyarakat desa Negeri Jemanten. Keputusan tersebut diambil karena banyaknya limbah organik yang diproduksi setiap harinya baik dari proses perdagangan di pasar Melaris, limbah pertanian, maupun limbah ternak; pembuatan pupuk organik juga akan sangat bermanfaat karena 90% masyarakat desa Negeri Jemanten berprofesi sebagai petani.
Pada Senin, 08 Januari 2024 uji coba pembuatan pupuk organik cair mulai dilakukan, pembuatan POC memanfaatkan limbah organik yang telah dikumpulkan, air cucian beras, gula pasir, dan EM4 (Effective Microorganism 4). Uji coba tersebut dilakukan selama 2 minggu untuk memaksimalkan hasil yang didapat serta untuk meminimalisir kesalahan yang mungkin terjadi pada saat demonstrasi nantinya. Pada 21 Januari 2024 dilakukan pengumpulan sampah organik di sekitar pasar Melaris seperti sisa sayur-sayuran dan buah-buahan yang akan digunakan untuk pembuatan POC.
Pada Selasa, 23 Januari 2024, dilakukan sosialisasi pembuatan Pupuk Organik Cair di Balai Desa Negeri Jemanten yang dihadiri oleh ibu-ibu PKK. Dalam sosialisasi tersebut, para mahasiswa KKN-PPM kelompok 186 ITERA menjelaskan secara detail pengertian, manfaat, serta langkah-langkah pembuatan pupuk yang dilanjutkan dengan demonstrasi pembuatan POC serta dilakukan sesi tanya jawab dari para peserta yang hadir pada acara tersebut. Selain hal tersebut, website informasi sampah juga dibuat sebagai sarana bagi warga desa Negeri Jemanten untuk dapat memperoleh informasi mengenai resiko, pemilahan, dan pemanfaatan ulang sampah yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan sampah yang ada di desa Negeri Jemanten.
Pada hari Rabu, 24 Januari 2024, dilakukan penyerahan sepenuhnya seluruh hasil program kerja "Upaya Pengurangan Limbah di Desa Negeri Jemanten" kepada kepala desa Negeri Jemanten, Bapak Halim Bangsawan, S.H. Dengan diserahkannya hasil tersebut kepada desa, diharapkan dapat membantu desa dalam menyelesaikan permasalahan limbah sampah yang ada di desa Negeri Jemanten.
Dokumentasi :
- Sosialisasi Pembuatan dan penggunaan Pupuk organik cair (POC) oleh Intan Regina Damayanti, Ruth Elisa Sidabutar, dan Ritchie Naufal Akbar Pratama
Website Informasi Sampah oleh Kevin Pratama Setiawan