Mohon tunggu...
Kevin Darwis
Kevin Darwis Mohon Tunggu... -

membaca dan memahami

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Pernyataan Djamal Aziz Anggota Komisi X DPR RI yang Serampangan, Dimentahkan Oleh Koresponden Tribunnews.com

14 Desember 2012   02:44 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:42 2098
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber foto :  http://aktual.co Djamal Aziz salah satu anggota komisi X DPR RI yang juga merupakan anggota Exco KPSI kemarin mengeluarkan pernyataan yang sangat serampangan tanpa dasar dan tidak beretika. berikut kutipannya dari berita bola.net :

"Keberangkatannya (Djohar Arifin) ke sana bukan untuk bertemu pejabat FIFA, melainkan untuk menonton pertandingan sepakbola antarklub dunia. Tidak benar kalau mereka mengklaim telah bertemu dengan pejabat FIFA," kata Djamal Azis. Menurut Djamal, pertemuan dengan FIFA tidak mungkin bisa diklaim sebagai pertemuan formal, apalagi tidak mudah bertemu dengan Seep Blatter untuk membahas sesuatu yang serius. "Tidak mudah untuk bisa bertemu seorang Sepp Blatter. Sebuah negara yang persepakbolaannya dalam keadaan normal saja sulit untuk bertemu, apalagi seperti Indonesia," lanjutnya. (http://bola.net)

Tidak lama dari munculnya pernyataan Djamal Aziz tersebut, apa mau di kata ternyata Kompas TV melalui program kompas malam memberitakan dengan sangat jelas jika Prof Djohar dan delegasinya sudah di terima dengan baik oleh Presiden dan Sekjen FIFA (berikut rekaman berita kompas malam ---> http://www.useetv.com/live?code=kompas&starttime=1355414400&endtime=1355418000) ini kutipan berita dari bola.kompas.com

"Seperti yang ditayangkan langsung KompasTV dalam program berita Kompas Malam pukul 23.00 WIB, Richard Susilo—koresponden Tribunnews.com di Tokyo, Jepang—menyatakan perwakilan PSSI sudah diterima dengan sangat baik oleh FIFA. "Ketum, Sekjen, dan dua anggota Exco PSSI diterima dengan baik oleh Presiden dan Sekjen FIFA. FIFA tetap menganggap PSSI sebagai organisasi yang sah," ucap Richard melalui beeper alias sambungan telepon. (http://bola.kompas.com/read/2012/12/14/00142788/Soal.Sanksi.PSSI.FIFA.Masih.Bungkam)

Point dari berita tersebut adalah : "FIFA tetap menganggap PSSI sebagai organisasi yang sah" Solusi menyelesaikan konflik sepakbola ini sangat mudah sekali!. Jika pemerintah betul ingin berperan menyelesaikan konflik sepakbola yang terjadi, harusnya pemerintah melindungi institusi legal, resmi dan jelas di akui dimata FIFA. Setelah hasil kongres PSSI 10 Desember 2012 Palangkaraya di terima dan dinyatakan sah oleh FIFA kemudian Indonesia lolos dari sanksi FIFA, pemerintah seharusnya membubarkan KPSI sebagai kelompok terlarang/ kelompok separatis bagi sepakbola Indonesia dan melarang bergulirnya ISL jika masih tetap berada di luar jurisdiksi PSSI. Harusnya para anggota dewan yang terhormat itu sebagai wakil rakyat malu punya rekan seperti Djamal Aziz yang sangat jelas dari tutur kata tidak beretika dan cenderung serampangan!, mungkin sebaiknya Badan Kehormatan DPR memberikan teguran kepada orang-orang seperti Djamal Aziz ini karena jelas sekali DPR sebagai institusi negara yang katanya terhormat koq malah anggotanya tidak memiliki sikap terhormat. Melalui tulisan ini juga saya ingin coba mengingatkan, saksikan lah berita pada stasiun-stasiun TV berita yang bisa menjadi suplemen bagi pengetahuan otak anda, seperti kompas TV atau metro TV. Hindari stasiun TV berita yang hanya punya agenda cuci otak seperti TV One, ANTV dan segala bentuk turunan media berita Bakrie lainnya. Salam Sepakbola Anti Mafia!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun