Mohon tunggu...
Kevin
Kevin Mohon Tunggu... Jurnalis - Journalism Never Die

Seseorang yang sedang mencoba berkarya

Selanjutnya

Tutup

Metaverse

Point Blank Indonesia: Ada Apa dengan Garena?

17 Januari 2022   13:41 Diperbarui: 17 Januari 2022   14:05 3111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
E-Sport. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jamie McInall

Point Blank atau yang sering dikenal dengan sebutan PB adalah salah satu dari perjalanan panjang nan menarik yang berada dalam industri game Indonesia. Tidak akan habis dan tak pernah puas kita membahas bila kita mengetahui awal mula PB dan segala kisah menarik yang tercipta.

Pada mulanya, PB dirilis oleh Gemscool di Indonesia pada tahun 2009 yang pada saat itu merupakan tepat 1 tahun setelah dirilis pertama kali di dunia, di Korea Selatan oleh NCSoft. Yang kemudian berkembang bersamaan dengan game yang dirilisnya juga pada tahun 2011, yaitu LostSaga. Perjalanan game Point Blank memiliki warna yang menarik dengan kekuatan stabilitas atas pembaharuan sistem yang sungguh ramah dan tidak membebani, serta menyesuaikan.

Pada saat perilisan di Indonesia, PB langsung mencuri perhatian karena banyak dari kita, sebagai pecinta game "tembak-tembakan" yang tertarik dengan cara penawaran dari developernya yaitu dengan menjadi "jalan alternative" dari para pemain Counter Strike yang tidak ingin membayar Counter Strike: Global Offensive. 

Bila dikatakan, pada saat itu, PB hadir dengan fitur menarik dengan kualitas free to play yang bisa bereksistensi dan berkembang pesat seiring dengan "naik daunnya" tren warnet di masa yang sama. Hal itu membuat PB menjadi game terlaris pada saat itu karena ia dapat melihat "situasi pasar" secara baik, bahkan sampai membuat sejumlah publisher asal Korea Selatan mendirikan kantor di Indonesia.

Ada Apa dengan Garena?

Pada tahun 2015, ketenaran dari PB dapat dikatakan sudah menurun, tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa pada saat itu PB masih menjadi game PC terlaris di Indonesia. Gemscool yang memiliki titik fokus pada game yang ber-genre 3D Casual Fighting, seperti Lost Saga dan Dragon Nest membuatnya "tidak terlalu mempertahankan" PB yang memiliki genre berbeda ketika PB akan diambil alih oleh Garena sebagai publisher barunya.

Hal yang mengejutkan terjadi ketika Garena berhasil membangkitkan gairah dan nuansa dari game PB, sehingga dapat kembali mengangkat e-sports PB ke titik teratas. Turnamen besar pun sempat diselenggarakan, tepatnya pada hari Sabtu, 18 Maret 2017 di Sabuga, ITB, Bandung oleh pihak publisher Garena dengan memberikan nama turnamen dengan sebutan PBGC (Point Blank Garena Championship). Dari segala kesuksesan yang telah diupayakan oleh pihak Garena, kita semua sebagai penggemar PB serentak bertanya-tanya, apa yang membuat Garena melepas PB? Pada 1 Desember 2018, Garena resmi memulangkan kembali PB ke developernya, yaitu Zepetto.

Tidak diketahui secara jelas apa yang membuat Garena rela untuk melepas PB, yang padahal diketahui bersama bahwa pada saat dan nuansa itu, PB masih dikenal karena kejayannya. Namun, tidak dapat dimungkiri bahwa penyebab kemungkinan itu dijelaskan karena Garena merasakan bahwa antusiasme gamer terhadap game "bebas bermain" ini mengalami penurunan/kemunduran sikulus karena adanya "masa peralihan" dari game PC menuju ke game mobile.

Bisakah Zepetto?

Ketika "pemantauan" Zepetto merasakan bahwa Garena memiliki potensi yang luar biasa dalam menaikkan kualitas dan mempertahankan PB, namun Zepetto merasakan hal itu pun menjadi tantangan yang besar karena pesaing di dunia game semakin rumit pula. Tantangan berat bagi Zepetto ketika PB dikembalikan kepadanya adalah soal mempertahankannya karena melihat potensi dari Gemscool dan Garena yang dengan potensinya berhasil menaikkan "ketenaran" bahkan mempertahankan posisi PB di bagian teratas. 

Dengan permasalahan cheat yang kian tak selesai, membuat Zepetto harus lebih berusaha dengan lebih keras untuk mempertahankan mutu PB di mana mengadakan "patroli" dan membuat anti-cheat sendiri dengan pertimbangan mempertahankan mutu PB yang merupakan game yang dapat dibilang memiliki usia yang sudah cukup lama di dunia game. Menjadi suatu kebanggaan akan pengetahuan bagi para pecinta PB bahwa PB telah kembali kepada sang pencipta di mana para pecintanya membuat harapan bahwa PB akan menjadi semakin baik bila dipegang oleh owner utamanya dan bukan lagi oleh publisher. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi Zepetto untuk tidak mengecewakan para pecinta PB.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Metaverse Selengkapnya
Lihat Metaverse Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun