Mohon tunggu...
kev aja
kev aja Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

panggil saja kevin rajak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Struktur Modal

20 Desember 2022   12:30 Diperbarui: 20 Desember 2022   12:30 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Mempelajari Mengenai Struktur Permodalan.

Di dalam manajemen keuangan pastinya kita pernah mendengar mengenai struktur modal. Struktur modal ini akan menggambarkan bagaimana finansial suatu perusahaan. Jika struktur modal suatu perusahaan itu baik dan bagus, suatu perusahaan akan dengan mudah untuk mengembangkan perusahaan mereka. Dengan ini, apa sih struktur modal itu? Bagaimana sih struktur modal perusahaan yang baik? Berikut adalah penjelasan mengenai struktur modal

 

Pengertian Struktur Modal

Struktur modal merupakan perbandingan atau perimbangan antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri atau disebut long-term debt to equity ratio atau leverage keuangan yang digunakan perusahaan dalam mencapai stabilitas financial dan terjaminnya kelangsungan hidup perusahaan. Dampak dari perubahan struktur modal ini adalah hutang. Struktur modal dibedakan dengan struktur keuangan, dimana struktur modal merupakan pembelanjaan permanen yang mencerminkan antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri, sedangkan struktur keuangan mencerminkan perimbangan seluruh hutang (baik jangka panjang maupun jangka pendek).

 

APA SAJA FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN?

Perlu diketahui, berikut adalah faktor - faktor yang memengaruhi capital structure  di antaranya:

* Struktur Aktiva (Tangibility)

Menurut para ahli, struktur aktiva adalah perimbangan atau perbandingan antara aktiva tetap dan total aktiva. Lalu, ada juga yang perpendapat bahwa struktur aktiva adalah penentuan besar alokasi dana untuk tiap-tiap komponen aktiva, baik aktiva tetap maupun aktiva lancar.

Umumnya, perusahaan industri yang modalnya sebagian besar tertanam dalam aktiva tetap, akan memprioritaskan pemenuhan modal dari modal permanen yang artinya modal sendiri. Sedangkan utang hanya bersifat pelengkap saja.

Perusahaan dengan aktiva yang semakin besar, terutama pada aktiva lancar, akan cenderung mengutamakan pemenuhan kebutuhan dana dengan utang. Ini menunjukkan bahwa adanya pengaruh struktur aktiva terhadap struktur modal suatu perusahaan.

* Growth Opportunity

Growth opportunity adalah peluang perusahaan tumbuh di masa depan. Namun menurut Kartini dan Arianto (2008), growth opportunity adalah perubahan total aktiva yang dimiliki perusahaan.

Perusahaan memiliki kesempatan untuk melakukan investasi pada hal-hal yang menguntungkan.

 

* Ukuran Perusahaan (Form Size)

Perusahaan besar cenderung melakukan diversifikasi atau keanekaragaman pada produk, serta menentukan lokasi untuk mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya. Oleh karena itu, perusahaan akan lebih siap menghadapi krisis karena ukurannya yang besar.

Sedangkan pada perusahaan kecil sulit untuk melakukan hal tersebut karena perbedaan ukuran perusahaan sehingga perusahaan kecil akan lebih rentan bangkrut.

* Profitabilitas

Perusahaan dengan profit yang tinggi umumnya memiliki dana internal lebih banyak. Artinya, perusahaan memiliki utang lebih rendah karena dana internal yang memadai. Hal tersebut akan memengaruhi penataan modal.

* Risiko Bisnis

Risiko bisnis akan menjadi faktor mengapa perusahaan mengalami kesulitan untuk pendanaan eksternal, faktor tersebut akan memberikan dampak negatif pada penggunaan asset atau dana pada suatu perusahaan

 

BAGAIMANA STRUKTUR MODAL YANG BAIK ?

Untuk menemukan struktur modal yang optimal, biasanya manajer akan menggunakan formulasi biaya modal rata-rata tertimbang atau Weighted Average Cost of Capital yang dihasilkan dari proporsi penyesuaian tingkat utang dan modal dengan pertimbangan risiko keuangan sekecil mungkin.

Untuk menentukan struktur modal, manajer perusahaan akan menggunakan dua istilah berikut ini:

 

* Low Leverage

Low Leverage merupakan kondisi dimana perbandingan utang lebih rendah daripada perbandingan ekuitas dalam suatu struktur permodalan. Misalnya suatu perusahaan memiliki total asset sebesar Rp 1.500.000, maka manajer akan mengatur jumlah utang sejumlah Rp 500.000 dan ekuitas sejumlah Rp 1.000.000. Contoh perusahaan dengan low leverage adalah perusahaan tambang.

 

* High Leverage

High Leverage merupakan kondisi yang berbanding terbalik dari low leverage, dimana perbandingan utang suatu perusahaan akan lebih tinggi daripada perbandingan ekuitas dalam struktur permodalan. Misalnya suatu perusahaan memiliki total aset Rp 1.500.000, maka manajer akan mengatur jumlah utang sejumlah Rp 900.000 dan ekuitas sejumlah Rp 600.000. Contoh perusahaan dengan high leverage adalah perbankan.

 

Kesimpulan

Kesimpulan dari materi diatas, struktur modal adalah perbandingan antara modal yang ditahan dan kepemilikan perusahaan dengan modal asing yang berupa utang jangka pendek maupun utang jangka panjang.

Pengelolaan pada capital structure ini bertujuan untuk menggabungkan sumber-sumber dana permanen yang digunakan untuk kegiatan operasional, yang nantinya akan memaksimalkan nilai perusahaan.

Dengan kata lain, pengelolaan capital structure yang baik akan menandakan bahwa suatu perusahaan berada di dalam pengelolaan keuangan yang baik. Selain itu, kondisi finansial pada perusahaan juga terjaga aman sehingga perusahaan terhindar dari kerugian yang dapat mendatangkan masalah dimasa yang akan datang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun