Risiko bisnis akan menjadi faktor mengapa perusahaan mengalami kesulitan untuk pendanaan eksternal, faktor tersebut akan memberikan dampak negatif pada penggunaan asset atau dana pada suatu perusahaan
Â
BAGAIMANA STRUKTUR MODAL YANG BAIK ?
Untuk menemukan struktur modal yang optimal, biasanya manajer akan menggunakan formulasi biaya modal rata-rata tertimbang atau Weighted Average Cost of Capital yang dihasilkan dari proporsi penyesuaian tingkat utang dan modal dengan pertimbangan risiko keuangan sekecil mungkin.
Untuk menentukan struktur modal, manajer perusahaan akan menggunakan dua istilah berikut ini:
Â
* Low Leverage
Low Leverage merupakan kondisi dimana perbandingan utang lebih rendah daripada perbandingan ekuitas dalam suatu struktur permodalan. Misalnya suatu perusahaan memiliki total asset sebesar Rp 1.500.000, maka manajer akan mengatur jumlah utang sejumlah Rp 500.000 dan ekuitas sejumlah Rp 1.000.000. Contoh perusahaan dengan low leverage adalah perusahaan tambang.
Â
* High Leverage
High Leverage merupakan kondisi yang berbanding terbalik dari low leverage, dimana perbandingan utang suatu perusahaan akan lebih tinggi daripada perbandingan ekuitas dalam struktur permodalan. Misalnya suatu perusahaan memiliki total aset Rp 1.500.000, maka manajer akan mengatur jumlah utang sejumlah Rp 900.000 dan ekuitas sejumlah Rp 600.000. Contoh perusahaan dengan high leverage adalah perbankan.