Bismillahirrahmanirrahiim..
Assalamu’alaykum warahmatullahi wabarakatuh..
Melalui surat kecil ini jemari dan jiwa ingin menyampaikan betapa bahagianya ketika bapak calon presiden Prabowo Subianto membaca surat ini. Semoga bapak selalu dalam keadaan sehat wal afiat dan tidak kurang satupun. Aamiin. Sebelumnya saya hanya mengucap ribuan terimakasih bapak telah bersedia melirik sepucuk surat ini, dan saya tidak meminta maaf karena saya mengirim surat ini atas kesengajaan saya sendiri.
Barangkat dari media social yang semakin pesat pada era masa kini, tentu banyak segelintir manusia menggunakan kesempatan untuk melihat dunia bahkan menggenggamnya sekalipun karena bantuan alat canggih yang bernama internet. Pun saya, juga tidak ingin menyia-nyiakan waktu dan kesempatan untuk berkirim surat kepada bapak calon presiden kami, dan mereka.
Saya adalah seorang pelajar asli produk Indonesia, yang Alhamdulillah diberi kesempatan untuk menginjakkan kaki diatasbumi para Nabi, dengan tujuan tidak lain untuk menuntut ilmu. Ya, ilmu apa saja yang tidak ada ditanah kelahiran saya Indonesia. Al Azhar Kairo adalah peradaban islam Ummuddunya dimana ini bagian dari mimpi saya untuk menggali ilmu disini.
Mungkin bapak calon presiden saat ini sedang berpikir kenapa saya mengirim tulisan yang tidak penting ini, ya tentu saja bagi saya penting sekali. karena saya bagian dari anak penerus bangsa bumi pertiwi, terbesit dibenak saya untuk membanggakan Negara saya Indonesia nun disana. Saya ingin membuktikan anak pribumi Indonesia juga bisa menakluk dunia, seperti yang bapak pernah katakan “Jika orang-orang baik hanya berdiam diri, maka orang-orang jahatlah yang berkuasa.” Ya, lama saya berpikir dengan kalimat itu dan saya mengkaji ulang apa tujuan saya kesini (Kairo) saya bertajdid niat kembali, saya langsung membayangkan wajah kedua orang tua saya nan jauh dimata. Tiga tahun bukanlah waktu yang lama untuk berleha-leha namun dengan tiga tahun saya rasa belum cukup untuk mengumpul puing-puing pengetahuan yang belum saya ketahui. Saya adalah orang yang keras kepala dan tentu tidak ada kata menyerah dalam kamus hidup saya.
Ketika saya melihat berita-berita, wacana-wacana di negeri saya tercinta saat ini saya merasa ada yang beda bukan seperti negeri yang saya bayangkan sebelumnya. Mungkin karena masa transisi perubahan masa pergantian pemimpin. Belum lagi baru-baru ini, jika bapak calon presiden melihat berita atau mendengar berita tentang bahwa mahasiswa dan tenaga kerja (WNI) di Mesir mendukung penuh calon bapak presiden Joko widodo - Jusuf Kalla mungkin itu benar tapi hanya untuk sebagian golongan, bahkan saya rasa itu tidak banyak. Waktu itu saya juga ditawarkan dan sebelumnya saya adalah timses dari salah satu caleg termuda yang dari lulusan Kairo, di dunia ini kalau tidak ada yang pro dan kontra rasanya kurang berwarna. Semua bebas berargumen setiap orang punya persepsi masing-masing, mau diterima atau ditolak itu juga hak setiap individu.
Saya tidak mengatakan bapak paling baik, juga tidak mengakui yang lain tidak bagus. Semuanya baik, semuanya bagus namun ada beberapa hal yang kompeten perlu diperhatikan. Semenjak saya menyukai halaman calon bapak presiden Prabowo subianto dan update dengan status yang dipublik, saya jadi membuka mata lebar-lebar melihat dengan jeli, dan mendetail bagaimana perjuangan sesosok Prabowo Subianto yang saat ini yang In sya Allah jika nanti diberi kepercayaan dan amanat menjadi Bapak Negaraku, kami dan mereka. Aamiin.
Seharian saya melek dengan wacana politik, saya baca semua napak tilas hingga dokumenter bapak semasa menjadi komando TNI pada masa Mei 1998. Tidak hanya itu visi dan misi bapak sangat jelas, jika masyarakat hanya bisanya meminta tanpa tahu bagaimana mengolah lahan pertanian dengan baik tentu itu percuma dan sia-sia.
Dulu, saya sangat berkeinginan menjadi penulis pencatat sejarah para bapak Negara Indonesia. Mungkin ini saatnya, memulai dengan berkirim surat kepada calon bapak presiden . Karena saya sangat bahagia jika seorang Ayah membaca surat dari anaknya yang sedang menuntut ilmu. Selamat berjuang bapak calon presiden, disini kami terus dan selalu berdoa semoga niat tulus bapak didengar oleh-Nya. Bagaimanapun juga Tuhan juga berhak untuk menentukan pilihan pemimpin yang diamanati melalui suara rakyat.
Salam Semangat & Selamatkan Indonesia
Wassalamua’laykum Warahmatullahi wabarakatuh
Kairo, 29 Mei 2014
Hormat Saya
Yuliana Ja’far/Pelajar Al Azhar Kairo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H