Mohon tunggu...
Yuliana. Jfr
Yuliana. Jfr Mohon Tunggu... Administrasi - Manusia Biasa

"Apa yang diingat atau terpuruk dalam satu titik tiada bermakna." Rumah baca juga tulis tempat menyimpan dan mengasah ide dunia tulis menulis. Bahwa dari sudut pandang seni terdapat banyak makna, yang mana menjadi salah satu bagian dari histori kehidupan. Semoga isi tulisan ini bermanfaat bagi pembaca. Saran dan kritik dengan senang hati diterima. Salam santun. - Yuliana. Jfr

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rupanya Aku Keliru

11 November 2018   21:30 Diperbarui: 11 November 2018   22:02 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bahkan menulis tentang kata saja perlu waktu
Ini bulan baru, tapak jejak yang kau kira telah berlalu
Rupanya aku keliru.

Seakan kembali pada waktu lalu
Aksara yang sama kau cumbukan rindu pada candu
Rupanya aku keliru.

Masapun ikut berlalu
Sempat ragu dan terpaku
Sosok sama berlagu "aku padamu"

Bagianku tidak akan kau temukan padaku
Secercik apapun titah hingga kau ragu
Sangka kama kau kira bermula dari senyummu
Tak sulit memang untuk kau rayu

Rupanya aku keliru
Pena manisku tidak butuh salammu
Juga asamu mungkin akan sama berlalu

Rupanya aku keliru
Sapa malammu meminta paksa maumu
Asa yang kupinta bukanlah tujuanku
Dan malam hanyalah ilusi petanda titah juga punya waktu

Rupanya aku keliru
Bangun dan tidurku sama saja jelasku
Lalu kau dan aku, terpaut oleh waktu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun