Mohon tunggu...
Ketut mahendra Adi sudipa
Ketut mahendra Adi sudipa Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

hobi olahraga bulutangkis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Artikel Hari Raya Galungan / Kuningan dan Hari Raya Nyepi

20 Maret 2024   06:58 Diperbarui: 20 Maret 2024   07:02 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nama.     : Ketut Mahendra Adi sudipa
Nim          : 2316011006
Fakultas : Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
Rombel   : 17 Agama Hindu

Artikel Hari Raya Gulungan Kuningan Dan Hari Raya Nyepi

Hari Raya Galungan dan Kuningan adalah salah satu hari raya suci bagi umat Hindu. Melansir laman Kabupaten Buleleng, Hari Raya Galungan diperingati untuk menyatukan kekuatan rohani supaya mendapat pikiran dan pendirian yang tenang.

Sedangkan Hari Raya Kuningan adalah diperingati umat Hindu untuk memohon keselamatan, perlindungan, dan tuntunan lahir batin kepada Dewa, Bhatara, dan para Pitara. Hari Raya Kuningan juga kerap disebut Tumpek Kuningan.
Hari Raya Nyepi merupakan perayaan Tahun Baru umat Hindu. Penanggalannya mengikuti kalender Saka yang telah ada sejak tahun 78
Masehi. Momen ini dimaknai sebagai waktu untuk refleksi diri serta penyatuan diri dengan alam semesta.
Tujuan utama refleksi diri di hari Nyepi adalah untuk memahami apa saja kelebihan, kekurangan, maupun kesalahan pribadi. Lalu, menjadikannya patokan untuk menyusun rencana masa depan agar bisa menjadi pribadi yang lebih baik.

Tidak hanya itu, Nyepi juga menjadi momen untuk seseorang mencari keharmonisan dalam diri dengan memaafkan kesalahan yang telah dirinya maupun orang lain lakukan. Dengan begitu, ia dapat menyucikan diri dari sifat buruk manusia.

Selain refleksi diri, umat Hindu juga harus melaksanakan empat pantangan yang dikenal sebagai Catur Brata Penyepian. Empat pantangan selama Nyepi ini adalah sebagai berikut:

Amati Geni: Tidak menyalakan api, termasuk kompor, lampu, dan kendaraan.
Amati Karya: Menghentikan segala aktivitas pekerjaan.
Amati Lelungan: Tidak bepergian atau meninggalkan rumah.
Amati Lelanguan: Menjaga diri dari hawa nafsu dan kesenangan duniawi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun