Nama : Ketut Mahendra Adi Sudipa
NIM Â Â : 3216011006
Prodi  : S1 Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi
TRI HITA KARANA (THK)
Tri Hita Karana adalah sebuah konsep filosofis dalam budaya Bali yang berasal dari bahasa Sanskerta dan dapat diartikan secara umum sebagai "tiga penyebab kebahagiaan" atau "tiga cara mencapai kebahagiaan." Dalam konteks Bali, Tri Hita Karana mengacu pada tiga prinsip utama untuk mencapai keseimbangan dan harmoni dalam kehidupan. Berikut adalah penjelasan lebih rinci mengenai arti dari masing-masing kata dalam Tri Hita Karana:
- Tri: Berarti tiga.
- Hita: Berarti kebahagiaan atau kesejahteraan.
- Karana: Berarti penyebab atau cara.
Jadi secara keseluruhan, Tri Hita Karana mengacu pada tiga cara atau prinsip untuk mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan. Ketiga prinsip tersebut adalah harmoni dengan keilahian (Parhyangan), harmoni antarmanusia (Pawongan), dan harmoni dengan alam (Palemahan). Konsep ini mendasari nilai-nilai dan norma-norma dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Bali, menciptakan landasan spiritual dan moral untuk mencapai kehidupan yang seimbang dan bermakna
- Harmony with the Divine (Parhyangan): Menjaga keseimbangan dan harmoni dengan kekuatan rohaniah atau keilahian. Ini melibatkan ritual-ritual keagamaan, penyembahan, dan hubungan yang baik dengan tuhan atau kekuatan spiritual.
- Harmony among People (Pawongan): Menjaga keseimbangan dan harmoni dalam hubungan antarmanusia. Ini mencakup aspek sosial, etika, dan norma-norma perilaku dalam masyarakat, termasuk hubungan dengan sesama manusia.
- Harmony with Nature (Palemahan): Menjaga keseimbangan dan harmoni dengan alam. Ini melibatkan penghormatan terhadap lingkungan, keberlanjutan, dan sikap yang baik terhadap alam sekitar, termasuk tumbuhan, hewan, dan ekosistem.
Tri Hita Karana memberikan panduan moral dan spiritual bagi masyarakat Bali dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Prinsip-prinsip ini mencerminkan filosofi bahwa keberhasilan dan kebahagiaan dalam hidup tidak hanya berasal dari hubungan manusia dengan tuhan, tetapi juga dari hubungan manusia dengan sesama dan alam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H