Pengaruh intensitas bullying pada komunikasi interpersonal mahasiswa
PENDAHULUAN:
Pendahuluan Komunikasi menjadi salah satu prasyarat di dalam kehidupan masyarakat. Pada dasarnya, manusia telah melakukan tindakan komunikasi sejak mereka lahir ke dunia.Â
Saat beranjak dewasa, mereka ingin mengetahui lingkungan sekitarnya, bahkan mereka ingin mengetahui apa yang terjadi di dalam dirinya. Rasa ingin tahu inilah yang akan memaksa manusia perlu berkomunikasi.
Remaja adalah fase yang paling penting dalam kehidupan seseorang, dalam fase ini seorang remaja akan bertransisi dari masa kanak-kanak menuju masa pendewasaan yang dimana dalam masa itu seorang remaja akan mengalami banyak perubahan dan peralihan yang akhirnya menimbulkan permasalahan-permasalahan baru yang tidak mereka alami saat mereka masih kanak-kanak,
Angka bullying terus meningkat, berdasarkan laporan dari website CNN Indonesia. Bullying sering terjadi di lingkungan sosial (kampus) dan rumah.
Metode Penelitian:
 Penelitian ini menggunakan tipe eksplanatori dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini memahami pola komunikasi interpersonal seseorang saat terkena intensitas bullying. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan melakukan penyebaran kuesioner dengan menggunakan teknik sampel nonprobabilitas dengan cara saturation sampling.
Pembahasan:
1. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Pada Kuesioner Setelah melakukan penyebaran kuesioner diadakannya uji validitas dan uji reliabilitas.
2. Uji Hipotesis Penelitian ini menggunakan uji korelasi Regresi Linear Sederhana. Regresi Linear sederhana ini didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independen dengan satu variabel dependen.Dimana, bahwa adanya pengaruh dari intensitas bullying terhadap pola komunikasi interpersonal pada mahasiswa program studi ilmu komunikasi.