Pernikahan hanya sekali seumur hidup, itulah harapan semua orang, hingga tak heran jika momen bahagia ini menjadi sangat penting, sakral dan dibuat semeriah mungkin. Tentu pasangan calon mempelai dan keluarga tak ingin kehilangan momen bahagia ini hingga tak ragu merogoh kocek lumayan besar khusus untuk dokumentasi, termasuk foto sesi pre-wed. Apalagi di era media sosial yang memungkinkan semua orang menjadi artis dan narsis, maka foto sesi pre-wed menjadi ladang bisnis yang laris manis, terutama di pulau Bali.
Prosesi pernikahan di Bali (secara Hindu) yang ribet dan kompleks menjadi ritual wajib yang mesti dilalui oleh sepasang pengantin, malah sekarang ini ditambah sesi foto pre-wed yang telah jadi “prosesi wajib” yang sangat diminati serta dinanti-nanti oleh calon pengantin. Bak artis dan foto model, calon pengantin didandani dengan pakaian adat variasi modern (jarang menggunakan pakaian adat klasik), baju modern, sepeda ontel, dsb, didandani oleh perias professional sepaket dengan fotografer profesionalnya, sang pengantin akan menjalani foto shooting di tempat-tempat indah, semisal : tebing di pantai Pandawa, pantai Seminyak, pantai Kuta, dsb, hingga di pelosok-pelosok hutan nan elok. Bahkan tak jarang, demi sebuah shoot yang cantik, calon pengantin beserta fotografer rela begadang dan diambil gambarnya tengah malam atau dini hari.
Foto-foto pre-wed ini umumnya dipasang di kartu undangan, ditayangkan di video player pada saat acara undangan pernikahan, dipasang di depan pintu masuk. Tren foto pre-wed dipasang di depan pintu masuk sangatlah membantu para tamu undangan. Sebab di Bali seringkali dalam satu wilayah desa terdapat pesta pernikahan lebih dari satu, bukan cerita aneh jika ada tamu undangan yang salah masuk ke pernikahan bukan tempat tujuannya! Syukurlah ada tren foto pre-wed, sehingga para tamu bisa memastikan bahwa dia tidak salah tempat…atau bahkan sudah terlanjur masukin uang ke dalam celengan pengantin!
Biaya sesi foto pre-wed ini bervariasi tergantung pakaian pengantinnya, tata rias serta jauhnya lokasi pemotretan. Biaya dari Rp 2 juta hingga belasan juta. Tingginya biaya tersebut tak menyurutkan niat para calon pengantin untuk berfoto pre-wed. Tempat-tempat yang menawarkan jasa pre-wed kini menjamur dan tetap tumbuh setiap tahunnya.
Tren foto pre-wed berhasil menciptakan budaya baru yang telah masuk ke dalam akar budaya masyarakat Bali. Bahkan tanpa sesi foto pre-wed rasanya acara pernikahan seperti tak lengkap. Prosesi ini meski tak sakral, akhirnya menjadi sebuah bagian yang tak terpisahkan. Sebuah ciri kefleksibelan masyarakat Bali dalam menerima budaya asing sehingga menjadi perkawinan budaya yang cantik, antara tradisional dan modern…Namun, berapa lamakah tren foto ini akan bertahan?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H