Dalam mobil, lima orang duduk dalam diam
Mereka menerka-nerka bagaimana orang-orang di rumah
Apakah orangtua, suami, dan keluarga merindukannya
Apa kabar anaknya kini
Masihkah mereka mengenalnya?
Mobil berjalan oleng
Berusaha mengalahkan bebatuan di jalan desa
Dikemanakan uang kami yang menjadi budak di negeri orang?
Kenapa jalan belum teraspal?
Kami sudah menyumbang ringgit untuk negeri ini?
Tiap bulan kami rajin menyetor uang untuk keluarga
Kami bermimpi sudah ada rumah untuk berlindung
Mungkin ada sapi, kambing, sebidang tanah untuk diolah
Kami tak kuat kalau harus merantau lagi
Sesekali kami bercerita
Satu-satunya gadis di dalam mobil itu
Berharap pacarnya segera memperistri dia
Ribuan ringgit sudah dia kirim ke calon suaminya
Wanita kedua, ketiga, dan keempat
Berharap suami mereka sudah membangun rumah
Wanita kelima berharap suaminya tidak selingkuh lagi
Satu per satu penumpang turun
Menjemput impian yang telah dibangun tiga tahun lalu
Di sebuah warung remang-remang
Lima orang laki-laki berkelakar
Ditemani wanita penghibur
Aroma minuman keras menyengat
Mereka lupa
Orang yang pernah mereka cintai akan datang
Solo, 6 Juni 2011
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H