Pesatnya angka pertumbuhan lulusan sarjana membuat tingginya tingkat pencari kerja di tengah keterbatasannya lapangan kerja yang tersedia. Bahkan tidak jarang sarjana harus bersaing dengan lulusan magister.Â
Selain karena banyaknya saingan, terdapat keterbatasan informasi, terlebih kepada mahasiswa dari daerah 3T. Namun diharapkan dengan adanya artikel ini mampu bermanfaat bagi mahasiswa yang membaca.
Berikut kesalahan-kesalahan yang berpotensi mempersulit dalam mencari pekerjaan:
-
TIDAK MEMILIKI PERENCANAAN KARIER
Masalah ini adalah masalah krusial dan paling banyak menyumbang angka pengangguran di Indonesia. Ada beberapa alasan diantaranya; terlalu fokus mengejar IPK, terlalu fokus dengan kegiatan diluar kuliah, dan kebiasaan menunda-nunda (malas).
Lalu, kapan waktu yang tepat dalam merencanakan karier? Kamu bisa memulai di semester 3, setelah 2 semester beradaptasi dengan lingkungan kuliah dengan mulai menanyakan hal-hal sebagai berikut:
- Hal apa yang aku sukai?
- Apakah aku bisa menikmati pekerjaan yang sejalan dengan jurusan kuliahku?
- Apakah pekerjaan ini memiliki masa depan yang sesuai dengan tujuan hidupku?
- (Jika ekonomi berpengaruh), Apakah pekerjaanku memiliki potensi kenaikan jabatan/memiliki gaji yang sesuai ekspektasi?
Dengan menjawab pertanyaan dan menuliskan jawaban tersebut, kamu akan mulai tahu jenis pekerjaan apa yang sekiranya ingin kamu tekuni di masa depan.
TIDAK MEMILIKI KETERAMPILAN DAN KESIAPAN KERJA
Tidak dapat dipungkiri, kuliah dengan jurusan yang sejalan dengan pekerjaan yang diinginkan, kini tidak cukup untuk dapat bersaing dengan ribuan kandidat lain yang memiliki pengalaman yang lebih mumpuni. Maka dari itu, kamu dapat melakukan 3 hal ini agar dapat bersaing, bahkan mengalahkan sainganmu diluar sana:
- Menyiapkan segala jenis dokumen pekerjaan (CV, portfolio jika ada, cover letter)
- Menggiati kursus untuk menambah kredibilitas
- Mengikuti kegiatan penunjang pengalaman seperti organisasi, magang.