Mohon tunggu...
Kesya Agnes Maria
Kesya Agnes Maria Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

~ Keysa ~ Saya adalah lulusan akuntansi keuangan. Karena saya menyukai analisis keuangan, jadi mari kita belajar bersama. #AnalystWannaBe

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Bandarmology Anomali: Hukum Kebebasan Bandar, Bandar Selalu Benar

23 November 2023   15:55 Diperbarui: 24 November 2023   06:26 446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar In Line, tapi harga naik kecepetan. Source: Bandarmology.Id

Contoh lain kondisi jual adalah kalo om bandar lagi distribusi nih, harusnya kan harga turun yak, tapi harganya malah ngeflat (datar/sideways) atau malahan naik, maka kita harus ikutan jual sebelum terjadi koreksi (penurunan harga). 

Gambar Tidak In Line, bandar pengen sideways, harga pengen naik. Source: Bandarmology.Id
Gambar Tidak In Line, bandar pengen sideways, harga pengen naik. Source: Bandarmology.Id

Gambar Tidak In Line, bandar pengen naik, harga pengen sideways. Source: Bandarmology.Id
Gambar Tidak In Line, bandar pengen naik, harga pengen sideways. Source: Bandarmology.Id

Nah, sampe sini, sudah menyadari sesuatu? Buat gampang-gampangan aja kalo ngafalin, kalo bandarnya pengen naik, tapi harga flat atau turun, selanjutnya bakal terjadi kenaikan harga. Sebagai pemburu cuan, kita harus memanfaatkan momentum ini buat beli. But, semisal bandarnya pengen turun, harganya flat atau naik, yang bakal terjadi adalah penurunan harga, indikasinya adalah kita harus jual.

Next case, bisa jadi arah grafik bandarmology dan harga udah searah tapi ada salah satu grafiknya yang lebih curam atau kita bilangnya kecepetan. Misal, grafik bandarmology naik, grafik harga juga naik, tapi kenaikan harga kecepetan, jadi kemiringan candlesticknya lebih curam, selanjutnya terjadi penurunan harga. Biasanya hal ini terjadi setelah distribusi, bandar lagi akumulasi, eh tiba-tiba harganya naik kecepetan. Om bandar bakal mikir: Ini gimana caranya gua kulakan kalo harganya udah mahal duluan? Maka, om bandar akan sambil nglakuin distribusi buat nurunin harga, biar bisa kulakan lagi. Kebalikannya, kalo grafik bandarmologynya yang lebih curam atau naiknya kecepetan, kita bisa simpulkan ada akumulasi signifikan. Kenaikan akumulasi lebih curam dari kenaikan harga. Berarti harga belum naik banyak, karena harga masih murah, ya kita beli aja.

Gambar In Line, tapi harga naik kecepetan. Source: Bandarmology.Id
Gambar In Line, tapi harga naik kecepetan. Source: Bandarmology.Id

Gambar In Line, tapi bandarmology naik kecepetan. Source: Bandarmology.Id
Gambar In Line, tapi bandarmology naik kecepetan. Source: Bandarmology.Id

Simple kan? Tapi perlu diinget yak, namanya juga bandarmology. Yup bandar ges bandar... Berarti volume transaksinya harus besar. Kalo misalnya, si saham receh (udah murah volumnya dikit pula), mau grafiknya nggak in line sekalipun, kita nggak bisa ngramalin harga kedepannya bakalan naik atau turun. Bandarmology menjadi tidak valid jika tidak didukung volume yang besar. Apalagi kalo grafik volumenya udah kayak grafik denyut jantung pasien di ICU, ya malah enggak bisa pake bandarmology itumah.

Gambar Volume Kurang, invalid. Source: Bandarmology.Id
Gambar Volume Kurang, invalid. Source: Bandarmology.Id

Truss juga yakkk... Kalo saham yang mau kita ramal itu, market capnya kecil, biasanya pergerakannya akan lebih volatil, dan akan mengikuti perusahaan di industri sejenis yang market capnya gede. Small cap will follow big cap. 

Artinya gimana? Dalam kondisi suatu sektor dominan tertekan, namun ada satu emiten yang no clue, maka mungkin saja emiten itu akan cenderung tertekan. Inget bandarmology itu adalah campuran dari fundamental dan teknikal, fundamental dari CANSLIM (M-nya market), dan teknikal dari segi support resistance. So, faktor market itu bisa sangat penting dalam mempengaruhi bandarmology.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun