Mohon tunggu...
Kesuma Irawan
Kesuma Irawan Mohon Tunggu... -

nothing special

Selanjutnya

Tutup

Politik

Negeri yang Dikebiri

26 Juni 2013   11:32 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:24 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Indonesia hari ini telah berubah menjadi sebuah negara tanpa arah, kemana tujuan dan apa harapan tak bersinergis dengan jalannya roda pemerintahan. Negeri ini seakan menjadi lautan manusia yang terombang-ambing ditengah samudera dengan nahkoda yang "GALAU". Pemimpin Negeri ini seakan hanyalah pion yang bisa dimainkan oleh para "penguasa" yang sesungguhnya, tidak mempunyai taring atas diri sendiri, dan ibarat macan ompong yang mengaum ditengah hutan belantara yang berpenghunikan para "burung".

Kepemimpinan negeri ini telah dikebiri sedemikian rupa, bahkan negeri ini dibawa kearah kehancuran yang pemimpinnya sendiri tak menyadarinya. Lucunya, para pengamat berdebat dengan beragam cara bahwa ini adalah kesalahan sistematis dan sebagainya dengan bahasa yang tidak dimengerti oleh pribumi. Pengkebirian ini sudah terjadi jauh hari ketika kata "Demokrasi" itu menjadi harapan bagi semua umat, jauh hari sebelum negeri ini merdeka, jauh hari ketika para penjajah datang dan merampok sumber daya alam negeri ini. Dengan mengatasnamakan rakyat, pemimpin negeri ini seakan menjadi Dewa yang menyelamatkan negeri ini dari jurang kehancuran, padahal mereka sendiri tidak tahu sedang menghadapi apa.

Negeri ini berkiblat pada arah yang salah. Dengan mayoritas penduduk muslim, kita bisa mengadopsi cara kepemimpinan para Nabi dan Khalifah. Haparan yang tertuang dalam bentuk UUD dan sebagainya tinggallah harapan, kesejahteraan itu semakin jauh dicapai jika kita bertahan dengan pola kepemimpinan seperti ini. Jika tidak ada kesadaran dalam diri, mustahil kesejahteraan itu dapat diraih

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun