Mohon tunggu...
Kesita Miktam Panjaitan
Kesita Miktam Panjaitan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya merupakan Mahasiswa aktif Fakultas Hukum Universitas Udayana.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menjaga Keamanan dan Keselamatan Wisatawan: Tantangan dan Solusi dalam Mengembangkan Industri Pariwisata di Indonesia

16 Juli 2024   00:01 Diperbarui: 16 Juli 2024   00:35 504
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Destinasi Wisata Bali. Sumber ilustrasi: https://api2.kemenparekraf.go.id/storage/app/uploads/public/656/d84/950/656d8495032d1099400802.jpg

Isu hukum yang sedang terjadi terkait dengan perkembangan kepariwisataan adalah masalah keamanan dan keselamatan wisatawan di tempat-tempat wisata. Berdasarkan data dari Badan Pariwisata Indonesia, pada tahun 2022, terdapat 15,1 juta wisatawan asing yang mengunjungi Indonesia, dan jumlah ini terus meningkat setiap tahun. Namun, dengan pertumbuhan pariwisata ini, juga datang tantangan dalam menjaga keamanan dan keselamatan wisatawan. Pasal 23 ayat (1) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan menyatakan bahwa pemerintah bertanggung jawab untuk memberikan perlindungan dan keselamatan kepada wisatawan. Oleh karena itu, pemerintah harus segera mengambil langkah-langkah yang efektif untuk menjamin keamanan dan keselamatan wisatawan di tempat-tempat wisata, seperti dengan meningkatkan patroli keamanan, memperkuat sistem deteksi dini, dan memberikan pelatihan kepada petugas keamanan. Dengan demikian, pariwisata di Indonesia dapat terus berkembang dengan aman dan nyaman bagi wisatawan.


Pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai upaya untuk memulihkan industri pariwisata, salah satunya dengan mengeluarkan berbagai kebijakan untuk memperkuat daya saing. Berdasarkan laporan dari Badan Pusat Statistik (BPS), terdapat beberapa strategi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan daya saing industri pariwisata di Indonesia.

Pertama, meningkatkan aksesibilitas transportasi. Aksesibilitas yang baik akan memudahkan wisatawan untuk mengunjungi berbagai destinasi wisata yang tersebar di Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah harus memperbaiki infrastruktur transportasi, baik itu bandara, pelabuhan, jalan raya, atau moda transportasi lainnya.


Kedua, meningkatkan kualitas produk pariwisata. Indonesia memiliki berbagai destinasi wisata yang sangat menarik, namun kualitas produk pariwisata masih perlu ditingkatkan. Pemerintah dapat memperkuat regulasi terkait kualitas produk pariwisata dan juga memberikan pelatihan-pelatihan kepada pelaku industri pariwisata. Ketiga, memperkuat branding pariwisata Indonesia. Indonesia memiliki potensi yang besar dalam industri pariwisata, namun branding pariwisata Indonesia masih perlu ditingkatkan. Pemerintah dapat bekerja sama dengan pelaku industri pariwisata untuk membuat kampanye branding pariwisata Indonesia yang efektif dan juga memperkenalkan berbagai destinasi wisata baru yang ada di Indonesia.


Keempat, memperkuat konektivitas digital. Pada masa pandemi Covid-19, konektivitas digital menjadi sangat penting dalam menjaga hubungan antara pelaku industri pariwisata dan wisatawan. Oleh karena itu, pemerintah dapat memperkuat konektivitas digital dan memfasilitasi penggunaan teknologi di industri pariwisata.


Kelima, meningkatkan pengelolaan pariwisata yang berkelanjutan. Pengelolaan pariwisata yang berkelanjutan menjadi hal yang sangat penting untuk menjaga kelestarian alam dan budaya Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah dapat meningkatkan pengelolaan pariwisata yang berkelanjutan dengan menggandeng berbagai pihak, termasuk masyarakat lokal dan pelaku industri pariwisata.
Pariwisata merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia terutama menyangkut kegiatan sosial dan ekonomi. Sebagaimana diketahui bahwa sektor pariwisata di Indonesia masih menduduki peranan yang sangat penting dalam menunjang pembangunan nasional sekaligus merupakan salah satu faktor yang sangat strategis untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dan devisa negara.


Perencanaan pariwisata haruslah di dasarkan pada kondisi dan daya dukung dengan maksud menciptakan interaksi jangka panjang yang saling menguntungkan diantara pencapaian tujuan pembangunan pariwisata, peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat, dan berkelanjutan daya dukung lingkungan di masa mendatang. Dalam pembangunan dan pengembangan kampung atau desa menjadi destinasi wisata bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan rakyat, menghapus kemiskinan, mengatasi pengangguran, melestarikan alam, lingkungan dan sumber daya, serta memajukan.

Pengembangan dan pembangunan destinasi wisata pada perkampungan dan desa juga dapat dilakukan dengan menggunakan model pemberdayaan masyarakat melalui pariwisata atau lebih familier dikenal dengan konsep Community Based Tourism (CBT). Karena kunci dari berjalannya pariwisata yaitu salah satunya pada Sumber Daya Manusia (SDM) atau Masyarakat setempat. Masyarakat memiliki tingkatan yang penting dalam berjalannya pariwisata, sebagai perencanaan, penggerak, dan pendukung. Untuk pariwisata dapat berjalan dengan baik dan hasil dari pariwisata tersebut dapat diperoleh dengan tepat, masyarakat perlu bergotong royong, berkomitmen dan bertanggung jawab dalam menjaga dan memelihara.


Peran teknologi dan komunikasi juga sangat penting dalam media promosi pariwisata. Dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat, manusia tidak pernah lepas dari ketergantungan. Peran teknologi pada media promosi pariwisata tidak hanya melalui platform-platform diatas saja, tetapi kini melalui youtube dan aplikasi Tiktok. Penggunaan media sosial seperti youtube dan Tiktok menjadi sarana sosialisasi dan penyebarluasan informasi tentang fasilitas wisata yang ada di Indonesia. Selain itu, media sosial seperti Instagram juga berperan dalam memajukan pariwisata di Indonesia. Perkembangan sosial media seperti Instagram ini banyak memunculkan tempat wisata baru khususnya tempat atau spot foto yang instagramble. Tempat wisata tersebut banyak dikembangkan dan bermunculan di desa-desa, yang sangat berpengaruh terhadap warga masyarakat dibidang ekonomi.

Pendidikan pariwisata juga harus memasukkan aspek pengembangan produk dan penetrasi pasar dunia. Ini melibatkan pengenalan dan pengembangan produk pariwisata baru yang unik dan berkualitas tinggi, serta strategi pemasaran yang efektif untuk menarik wisatawan internasional. Dengan demikian, Indonesia tidak hanya akan menjadi tujuan pariwisata yang menarik bagi wisatawan domestik, tetapi juga akan meningkatkan daya tariknya di pasar global, memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap kesejahteraan bangsa sesuai dengan semangat Undang-undang Kepariwisataan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun