Mohon tunggu...
Healthy

Kacang Hijau, Kecil Bentuknya Besar Manfaatnya

5 November 2017   20:02 Diperbarui: 5 November 2017   20:16 1683
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kacang Hijau sebagai sumber protein yang baik (.indiamart.com)

Kacang hijau (mung bean; green gram; Vigna radiata (L) Wilczek) merupakan tanaman palawija yang dibudidayakan oleh hampir seluruh masyarakat di dunia, meliputi negara-negara Asia, Australia, Afrika Tengah, Amerika Utara dan Amerika Selatan. Di Indonesia sendiri, kacang hijau merupakan komoditi yang mudah dijumpai, baik di pasar tradisional maupun modern. Kacang hijau seringkali dijadikan makanan selingan yang bergizi bagi masyarakat, bahkan dijadikan sebagai salah satu Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) bagi anak-anak dalam Pedoman Gizi Seimbang yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan tahun 2014. [1,2]

 Namun, dewasa ini jumlah konsumsi kacang hijau masyarakat Indonesia menurun. Kebiasaan makan kacang hijau dalam berbagai bentuk, yang dahulu kala diajarkan oleh para orang tua kita, sudah mulai ditinggalkan. Data Kementerian Pertanian menunjukkan bahwa konsumsi kacang hijau di tingkat rumah tangga pada tahun 2014 hanya sebesar 0,143 kg/kapita/tahun, turun drastis dari konsumsi pada tahun 2002 yang mencapai 0,574 kg/kapita/tahun. Belum ada analisis mendalam mengenai penyebab turunnya konsumsi kacang hijau di tingkat rumah tangga masyarakat Indonesia. Namun, dipikirkan salah satu faktornya adalah semakin banyaknya makanan dan minuman ringan instan yang beredar di masyarakat. Makanan dan minuman ringan tersebut dinilai praktis dan menarik, terutama di kalangan anak-anak, namun terkadang kandungan gizinya patut dipertanyakan. [3]

Selain kaya akan protein, di dalam kacang hijau terkandung pula sumber karbohidrat, lemak, serat, vitamin, dan mineral. Jenis kacang hijau yang dihasilkan setiap daerah berbeda-beda dengan kandungan gizi yang juga sedikit berbeda. Rata-rata dalam 100 gram kacang hijau terkandung 24 gram protein, 61 gram karbohidrat, dan 1 gram lemak, yang menghasilkan energi sebesar 344 kkal. Selain itu, setiap 100 gram kacang hijau juga mengandung komponen berupa 5 gram serat, Vitamin B1, B2, B3, B5, dan Vitamin C, serta mineral berupa kalsium yang tinggi, zat besi, natrium, kalium, zinc, fosfor, dan magnesium. [1]

Bubur kacang hijau, makanan tradisional yang bergizi untuk anak-anak hingga dewasa (foodandspice.blogspot.com)
Bubur kacang hijau, makanan tradisional yang bergizi untuk anak-anak hingga dewasa (foodandspice.blogspot.com)
Protein yang terkandung dalam kacang hijau akan dipecah di dalam tubuh menjadi asam amino. Asam glutamat merupakan asam amino yang paling banyak terkandung dalam kacang hijau. Di dalam tubuh manusia, asam glutamat erat kaitannya dengan fungsi penghantaran sinyal antar sel-sel yang terdapat pada otak manusia. 

Selain itu, asam glutamat juga berperan dalam sistem pembekuan darah. Asam glutamat dalam tubuh juga dapat bergabung dengan ammonia menjadi glutamin, yang mempunyai peran penting dalam pertumbuhan dan perkembangan otot manusia, memperkuat sistem pertahanan saluran cerna manusia, dan memperkuat sistem imun tubuh dengan cara meningkatkan regenerasi sel-sel tubuh. [4]

Karbohidrat yang terkandung dalam kacang hijau terbagi seimbang antara monosakarida (gula sederhana), yang dapat segera digunakan oleh tubuh kita, dan oligosakarida (gula kompleks) yang dapat disimpan dalam tubuh dan dipecah bila dibutuhkan. Lebih dari 70% Lemak yang terkandung di dalam kacang hijau merupakan asam lemak tidak jenuh (unsaturated fatty acid), selayaknya sebagian besar sumber lemak nabati, yang bermanfaat bagi tubuh kita. Vitamin dan mineral yang terkandung dalam kacang hijau juga berguna dalam membantu proses metabolisme tubuh. [1]

Beberapa penelitian eksperimental telah memperlihatkan manfaat dari konsumsi kacang hijau, walaupun masih sebatas menggunakan hewan coba. Efek antioksidan yang dihasilkan oleh kacang hijau membuat konsumsi makanan ini menjadi faktor penangkal terjadinya heat stress yang disebabkan oleh radikal bebas. [5]. Selain itu, studi lain juga menjelaskan bahwa konsumsi kacang hijau berkaitan dengan menurunnya kadar kolesterol pada percobaan menggunakan hewan coba. [6]

 Dari pemaparan di atas, terbukti bahwa kacang hijau merupakan sumber makanan yang memiliki kandungan gizi sangat baik. Kacang hijau perlu dilestarikan kembali untuk dikonsumsi sebagai makanan selingan bergizi dengan berbagai manfaat yang terkandung di dalamnya. Masyarakat perlu disadarkan bahwa makanan dan minuman instan yang kemasannya menarik dan mudah ditemukan di pasaran harus dicermati kembali nilai gizinya bagi tubuh kita, sehingga dapat ditimbangkan besar manfaatnya dibandingkan dengan makanan tradisional seperti kacang hijau. Sebagai makanan tambahan, kacang hijau merupakan pilihan yang tepat dan dapat dikonsumsi sehari-hari.

"Sehat bangsaku, demi Indonesia Raya"

Authors :

  1. dr. Ryan Herardi
  2. dr. Benjamin P. Octavianus

References :

  1. Haiya PK, Lennemann AR, van Boekel MAJS, Khetarpaul N, Grewal RB, Nout MJR. Mung bean: technological and nutritional potential. Crit Rev Food Sci Nutr. 2015. p.670-88.
  2. Izwardy D, Thaha AR, Astuti M, Achadi EL, Herdiansyah, Kodyat BA, et al. Pedoman gizi seimbang. Kementerian Kesehatan 2014. p. 31-9.
  3. Kementerian Pertanian. Konsumsi dan neraca penyediaan dan penggunaan kacang hijau. In: Buletin konsumsi pangan TW 4 2015. p. 13-8.
  4. Kulkarni C, Kulkarni KS, Hamsa BR. L-glutamic acid and glutamine: exciting molecules of clinical. Indian J Pharmacol. 2005; 37; 148-54
  5. Cao D, Li H, Yi J, Zhang J, Che H, et al. Antioxidant properties of the mung bean flavonoids on alleviating heat stress. PLoS ONE. 2011; 6; e21071.
  6. Yao Y, Hao L, Shi Z, Wang L, Cheng X, Wang S, et al. Mung bean decreases plasma cholesterol by up-regulation of CYP7A1. Plant Food Hum Nutr. 2014. p.1-3.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun