Mangunharjo – KeSEMaTONLINE. Foto ini, adalah foto kami, para KeSEMaTER, pada suatu malam, ketika berada di sebuah kawasan pesisir, tepatnya di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Mangkrak, Mangunharjo Semarang. Foto ini, kami ambil, sesaat sebelum kami memimpin diskusi dan Lomba Cerdas Cermat Mangrove (LCCM) serta mengarahkan kurang lebih dua ratus kawula muda dari puluhan komunitas lingkungan, yang berasal dari Semarang dan sekitarnya. Dua hari sudah, kami menapaki lumpur, menerjang hujan dan menyusuri malam di Mangunharjo, demi mengkampanyekan pelestarian mangrove kepada generasi muda Indonesia, khususnya di Semarang. Tugas kami adalah, membantu para kelompok tani setempat, didalam memberikan pengetahuan mangrove kepada para pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum, yang menjadi peserta program MANGROVE DAY (MD) 2010. Walaupun selama sembilan tahun ini, kami (mungkin) sudah ribuan kali menapaki lumpur, menerjang hujan dan menyusuri malam di desa-desa pesisir Indonesia, namun dua hari di Mangunharjo, bagi kami adalah pekerjaan berat. Kami harus bisa mengatur waktu dengan baik, antara bekerja dengan kuliah, dan wajib bolak-balik dari kantor kami ke TPI Mangkrak, yang jaraknya hampir satu jam, naik motor berboncengan. Jalanan Semarang yang seringkali macet dan cuaca yang sangat tidak bersahabat di akhir Oktober, dimana dalam sehari bisa saja terjadi dua kali hujan, tak kami pedulikan lagi. Semua ini kami lakukan untuk berkoordinasi dengan para kelompok tani Mangunharjo, yang menginisiasi terciptanya acara, ini. Kami tampil prima, malam itu. Dengan tak lebih dari enam personel KeSEMaTER yang didampingi juga oleh beberapa Alumni KeSEMaT yang tergabung didalam IKAMaT, kami mengajak ratusan orang untuk belajar bersama mengenai mangrove, dengan menyelenggarakan LCCM. Lima regu kami pilih dari sekitar dua puluh regu yang mendaftar menjadi peserta LCCM. Walaupun kami sadar bahwa pengetahuan mangrove para peserta masih belum merata, namun berita baiknya adalah soal-soal tertulis yang kami bagikan yang disertai dengan pertanyaan-pertanyaan saat LCCM dilaksanakan, setidaknya memperlihatkan bahwa 50% informasi mangrove yang telah kami bagikan di sesi sebelumnya, telah bisa diserap dengan baik, oleh mereka. Untuk itulah, sebagai sarana penambah informasi mangrove kepada para Rekan-rekan kami ini, maka di akhir acara MD 2010, kami membagikan puluhan buku mangrove kami secara gratis, yang semoga saja bisa dijadikan oleh mereka sebagai sebuah pedoman dan landasan untuk semakin menyayangi dan mencintai ekosistem mangrove kita. Amin. Semangat MANGROVER! Sumber KeSEMaTONLINE
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H