Mohon tunggu...
KeSEMaT MANGROVER
KeSEMaT MANGROVER Mohon Tunggu... -

KeSEMaT singkatan dari Kelompok Studi Ekosistem Mangrove Teluk Awur. KeSEMaT adalah Unit Kegiatan Mahasiswa Jurusan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro Semarang yang bergerak dalam bidang konservasi, penelitian, pendidikan, kampanye dan dokumentasi mangrove.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Di Purworejo, Mangrove Bersanding dengan Sawah!

2 Juni 2010   15:19 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:47 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Purworejo – KeSEMaTBLOG. Vegetasi mangrove berdampingan dengan areal persawahan (?). Fenomena yang jarang terjadi ini, berhasil ditemukan oleh tiga orang KeSEMaTER, yaitu Sdr. Sapto Pamungkas (IKAMaT), Sdr. Windy Indra Ardiansyah (IKAMaT) dan Sdr. Sunanto Kusuma Pradana (IKAMaT), pada saat meninjau vegetasi mangrove di Pantai Jatimalang, Kabupaten Purworejo Jawa Tengah. Lihatlah foto di samping ini, tampak hamparan padi nan hijau terbentang indah, yang kemudian tepat di belakangnya, disusul dengan jajaran tegakan vegetasi mangrove yang didominasi oleh Nypa fruticans (Nipah), Sonneratia alba dan Rhizophora sp. Dari hasil survei KeSEMaTER ini, belum bisa dijelaskan secara pasti mengenai jenis spesies padi apakah yang ditanam oleh petani setempat, sehingga padi dapat tumbuh dengan baik di perairan yang relatif payau, ini. Sementara itu, dari hasil wawancara yang dilakukan oleh KeSEMaTER, maka didapatkan keterangan bahwa vegetasi Nipah yang cukup lebat di Jatimalang, belum bisa dimafaatkan secara optimal oleh warga setempat, melainkan hanya sebatas pemanfaatan daun Nipah sebagai dinding dan atap rumah dan tangkai daunnya yang dimanfaatkan untuk membangun jebakan ikan dan kepiting. Padahal, selain daun dan tangkai daun, buah Nipah sebenarnya bisa juga dimanfaatkan sebagai gula merah dan niranya dapat juga dijadikan sebagai minuman yang segar. Artikel tentang pemanfaatan buah Nipah ini, selengkapnya bisa Anda cermati di Jaringan KeSEMaTONLINE. Selanjutnya, satu lagi yang tak disangka di vegetasi mangrove Jatimalang ini adalah tegakan Soneratia alba (baca : Pidada) yang mencapai tinggi hingga 5 - 10 m dengan diameter berkisar 20 - 30 cm. Pada saat “ditemui”, sebagian pohon Pidada sedang berada dalam keadaan berbunga. Spesies mangrove lainnya yang juga bisa ditemukan di Jatimalang adalah Spinifex sp (Rumput Angin), Ipomoea pes_caprae, Calotropis gigantea (Biduri), Pandanus sp, Hibiscus tiliaceus (Waru) dan Bruguiera gymnorrhiza (Lindur). Tampak juga hasil penanaman kembali mangrove asosiasi jenis Casuarina sp (Cemara Laut) dan Terminalia catappa (Ketapang), yang tumbuh subur di sepanjang pantai Jatimalang, dimana sebagian besar substratnya adalah pasir berwarna hitam. Semangat MANGROVER! Sumber : MANGROVEANDTIPS

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun