Trend jejaring sosial seperti facebook membuat banyak kalangan yang tidak mau ketinggalan untuk senantiasa berkomunikasi di dunia maya bersama orang-orang yang mereka kenal . Lewat jejaring sosial sebut saja seperti Facebokk dan Twitter semakin menambah maraknya para user online yang antusias untuk tetap eksis. Namun disamping sisi positif sebagai ajang silaturahmi serta pengetahuan disamping itu pula banyak kasus negatif dari dampak pengunaan jejaring sosial, sebut saja facebook.
Ini cerita saya:
Baru-baru ini saya hampir terperanggah dengan kelakuan salah satu kerabat saya di Facebok, sebut saja si A dan B. Mulanya si A kesal melihat tingkah B yang dianggap sok tahu, paling bisa dan kepala batu di kantornya.Awalnya pembahasan mereka hanya main ledek-ledekan di Facebook laluternyata seolah keduanya merasa paling benar dan tak mau kalah mereka merasa mempertahankan pendapat masing-masing . Tak puas dengan itu akhirnya merekatak kehabisan akal untuk terus saling menjatuhkan satu sama lain lewat jejaring sosial tersebut. Bagi saya itu hak pribadi mereka mau saling menjatuhkan bahkan adu jotos sekalipun namun pernah tidak terlintas oleh keduanya bahwa tidak etis rasanya bertengkar apalagi saling menghina di jejaring sosial.
Bukan hanya menjatuhkan image saja, namun orang lain pun merasa memandang keduanya seolah seperti orang yang hanya diikuti hawa nafsu. Ya, benar kata seorang sahabat yang pernah berucap kepada saya dia bilang, “Sekarang banyak orang pinter tapi jarang orang bener” padahal menurut saya merekasebenarnya hanya menjatuhkan diri mereka sendiri.
But, itu hanya anggapan saya saja loh, karena memang tidak etis rasanya bertengkar di jejaring sosial. Mungkin tepatnya seperti itu. Alangkah baiknya jika kemudahan yang ada saat ini kita manfaatkan untuk ajang silaturahmi bukan ajang bertengkar. Satu saran saya mungkin Facebook harusnyadipasang saja relation : “ Bermusuhan “ biar jelas soalnya kan di FB kita semua berteman, mana ada yang bermusuhan, bener gak ?.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H