Membaca judul ini membuat saya merasa sedikit gerah dengan tindakan pelecehan seksual yang sering kita dengar dibeberapa berita baik di telvisi maupun media cetak. 60 % yang saya baca dari hasil survei majalah femina menunjukan 110 responden wanita usia 25- 35 tahun selama 2011 pernah dilecehkan di transportasi umum.
Jika kita flash back ke belakang tepatnya tahun 2008 silam di Jakarta  setidaknya memiliki sekitar 7000 unit bus, 13.000 mikrolet dan 14.000 unit taksi. Meskipun separuh pengguna jalan menggunakan transportasi umum, namun untuk ditahun 2010 menurun hingga 47%, mengapa? Karena mungkin transportasi umum sudah tidak aman lagi terutama untuk menjaga kenyamanan dan perlindungan khususnya bagi wanita.
Bukan tidak sedikit wanita yang bekerja di luar rumah, tuntutan ekonomi yang tidak memadai membuat wanita harus pulang malam usai bekerja, naik kendaraan umum, karena sampai saat ini kendaraan umum dirasakan sebagai sarana transportasi yang cukup efektif dan murah. Namun bagaimana dengan perlindungan keselamatan dan kenyamanan itu sendiri? Harusnya bukankah ini tugas negara untuk memebenahi struktur transportasi umum yang ada.
Seharusnya kita tidak berkaca pada kejadian tempo hari saja, namun harus menilai survei ini sebagai acuan pemerintah untuk menanggulangi upaya yang ada, bagaimana? Lalu tindakan nyata apa yang akan dilakukuan. Masih hangat ditelinga kita kejadian kemarin yakni seorang karyawati (28) tahun diperkosa secara begantian di angkutan umum dalam perjalanan pulang.
Saya fikir bukan hanya wanita saja yang miris melihat kebinatangan yang dilakukan oleh orang-orang yang notabennya memang orang yang tidak bertanggung jawab. Jika kita megintip ke luar negeri saja ternyata bukan hanya di Indoonesia pelecehan seksual ini terjadi. Lalu bagaimana di negara lain? Kita intip dari negara seperti London,Tokyo dan juga New York.
London
Melihat potret kota ini, kota ini memiliki track record tingkat kriminalitas yang cukup tinggi. Termasuk pelecehan seksual dan pemerkosaan yang sering terjadi. Namun pemerintah langsung berupaya menanggulangi dengan menyebar petugas keamamanan diberbagai titik rawan dan juga setidaknya ada 6.000 CCTV yang terpasang disetiap sudut kota yang ada.
Tokyo
Bicara Tokyo disini polisi dan juga perusahaan kereta api menyebar poster untuk meningkatkan awarness tidak tanggung-tanggung bagi pelaku pelecehan seksual. Sejak tahun 2000 diterapkannya kebijakan women only di gerbong malam harinya nah untuk 2011 diperluas lagi ke jam sibuk.
New York
Untuk mengatasi kejahatan dan juga tindakan kriminalitas lainnya New York melegkapi boks telepon umum da juga tombol untuk berbicara kepada petugas, namun yang terjadi alat ini sedikit sering mengalami kendala seperti kerusakan signal ponsel yang sering tidak menjangkau.
Lalu bagaimana upaya pemerintah Indonesia untuk menaggulangi plecehan seksual dan tindak pemerkosaan yang sering terjadi di angkutan umum? Kita tunggu saja...!
blog : http://sehat-untuksemua.blogspot.com/
by; Rendy pratama
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H