tehnya sudah mulai dingin
tapi pembicaraan kita
masih seputar bertanya kabar
bagaimana kabar orangtuamu?
mereka sehat, terimakasih sudah bertanya
matamu sayu
seperti awan pagi
yang terlanjur mendung,
bibirmu masih saja basah
seperti dedaunan
yang dipeluk embun
tapi bagaimana dengan hatimu?
bersembunyi dalam kegelapan sepertinya
diatara kau dan aku
meja ini penuh sesak,
selain sepoci teh dan keluarganya
ada juga kesepian, kehilangan, dan keangkuhan
kau masih saja menganggap semua ini salahku
lalu untuk apa pertemuan ini?
pelayan datang dan pergi
menawarkan tambahan minuman dan baceman
aku memilih keingintahuan, ingkar, dan kesempatan
kau sendiri memesan apa?
dua jam empat puluh menit
masih membicarakan yang itu-itu sahaja,
waktu mulai bosan sayang
ayolah katakan sejujurnya
kita ini mau kemana
pulang kerumahmu?
atau berhenti dihatiku?
#NowPlaying Vidi Aldiano - Pelangi Di Malam Hari
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H