Mohon tunggu...
rikky hastri
rikky hastri Mohon Tunggu... karyawan swasta -

yang sebentar itu debar, yang selamanya itu penghujan - kasih

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tentang Sesuatu yang Tak Perlu Kita Risaukan Lagi Sekarang

11 Desember 2014   17:30 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:31 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

tehnya sudah mulai dingin
tapi pembicaraan kita
masih seputar bertanya kabar

bagaimana kabar orangtuamu?
mereka sehat, terimakasih sudah bertanya

matamu sayu
seperti awan pagi
yang terlanjur mendung,
bibirmu masih saja basah
seperti dedaunan
yang dipeluk embun

tapi bagaimana dengan hatimu?
bersembunyi dalam kegelapan sepertinya

diatara kau dan aku
meja ini penuh sesak,
selain sepoci teh dan keluarganya
ada juga kesepian, kehilangan, dan keangkuhan

kau masih saja menganggap semua ini salahku
lalu untuk apa pertemuan ini?

pelayan datang dan pergi
menawarkan tambahan minuman dan baceman
aku memilih keingintahuan, ingkar, dan kesempatan
kau sendiri memesan apa?

dua jam empat puluh menit
masih membicarakan yang itu-itu sahaja,
waktu mulai bosan sayang
ayolah katakan sejujurnya
kita ini mau kemana
pulang kerumahmu?
atau berhenti dihatiku?

#NowPlaying Vidi Aldiano - Pelangi Di Malam Hari

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun