"tinggal sepuluh menit" kata jam yang melekat ditangan kita, dan mobil ini mencoba mengejarnya ke bandara. melewati jalan raya, beberapa gereja, puluhan pepohonan dan ratusan kenangan. wajahmu cemas, lalu memandang kejendela. "jangan sampai kau terlambat karena aku" bisikmu diam-diam kepadaku. aku justru berharap tetap disini bersamu.
langit tiba-tiba dirudung gelisah, yang tadinya biru sekarang mulai abu-abu. mau turun hujan kah? aku langsung memastikan tiket, pukul empat belas katanya. sudahlah, aku pasrah saja: belum lagi parkir, check-in, bagasi, dan boarding. ah sudahlah. setelah dua tas aku turunkan, kau memeluk lenganku. tanpa kata-kata selamat tinggal, kecupku singgah dikeningmu.
"maaf pak, pesawatnya sudah selesai boarding" kata wanita dengan pemulas pipi tebal sambil menunjuk jam dinding, empat belas lebih lima. "terimakasih" jawabku tersenyum. sepertinya aku masih punya alasan untuk hanya sekedar memegang jemarimu, merapikan rambutmu, dan mengecup keningmu - lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H