Mohon tunggu...
rikky hastri
rikky hastri Mohon Tunggu... karyawan swasta -

yang sebentar itu debar, yang selamanya itu penghujan - kasih

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Untuk Hujan dan Kecupannya yang Basah

5 Februari 2014   10:27 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:08 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

dan hujan kembali datangseperti lusa laluseperti waktu dirumahmu-disini aku dengar gemuruhlebih keras dari debur dadamu,lalu kurasa deras dan mendungyang lebih basah dari bibirmuyang lebih gelap dari bola matamupepohonan, pelataran, dan jalanansemuanya tak bisa sembunyi dari hujan-begitu juga akuhanya dipelukmu aku bisa merasa nyamanboleh aku katakan hujan kali ini lebih lamadari ketika ia singgah beberapa hari lalu.-sekarang lantai ubinku mulai tenggelamsatu-satu sendal dan sepatu mulai mengambang-aku katakan kepadamubolehlah masalah selalu datang,tapi jangan pernah kau lepaskan pelukanmudari tempat aku biasa merasakanmu-biar jauh kita berjalanhujan akan selalu menjadi kawan diantara kau dan aku,dialah yang paling basahlebih dari kecupan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun