Mohon tunggu...
Priyadi
Priyadi Mohon Tunggu... Lainnya - Menyukai buku

Baru belajar nulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

3 Lelaki 1 Nirwana

27 September 2012   17:58 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:34 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

ini kisah anonim, dari lelaki pencungkil sumpah Ramaparasu dan berburu ilmu untuk bertemu Harjuna Sasra Bahu. lelaki telisik eponim, dalam deretan data sampah untuk menemui namanama yang retak dalam nyata. berharap seseorang muncul dari retakan itu. tak hanya nama, tak hanya kata. tapi manusia yang bersuara dengan wujud secantik mega-mega.

Ramaparasu yang meminta mati dari jelmaan Wisnu, lelaki yang menantikan binar mata biru di sisi Swargaloka, Harjuna Sasra Bahu yang lelah sebab tak ada senjata ampuh mampu membuat tubuhnya terbelah. bertiga, mereka semua lelaki. bersama, dalam jarak abad yang beda, dalam jalan setapak yang pula beda, menanti hal yang sama. Nirwana.

Ramaparasu menuju Harjuna Sasra Bahu. Harjuna Sasra Bahu mencari jelmaan Wisnu. Kedua lelaki itu tak bisa mati oleh manusia, oleh beragam senjata, oleh berupa macam dewa, jika bukan Wisnu. karena itu, mereka sama mencari jelmaan Wisnu. sebab mereka lelah dengan hidup yang kian bedebah. lelaki yang satu, membatu pada tepian senja. mempercayai malam sebagai dasar kemanusiaan, dan bulan sebagai pakem yang kian tergiring di jurang. waswas pada kematian yang merangkan di ruas tulang punggungnya.

Ramaparasu berpapasan dengan Harjuna Sasra Bahu. mereka saling tak mau memberi jalan. mereka saling menantang. saling berharap sendiri, bahwa dihadapan itu adalah jelmaan Wisnu. lelaki di tepian senja kian renta saja. mencari bambu dan kayu sebagai tangga. merangkainya dengan kata. kian ke atas, kian menjauh dari tapal batas.Ramaparasu mengambil kapaknya, Harjuna Sasra Bahu mengambil cakranya. pertumpahan darah tak terhindarkan. namun Harjuna Sasra Bahu mengalah dengan tak mengayunkan cakranya, memilih dadanya di hantam oleh kapak Ramaparasu. dada Harjuna terbelah. Ramaparasu adalah jelmaan wisnu!!! Ramaparasu meratapi hidup yang tak kunjung selesai. ia belum bisa menuju Nirwana. sedang lelaki senja kian ke atas dengan tangganya. dari bambu dan kayu yang terus di ikat dengan kata. baik itu menggunakan rima atau tanpanya. saat ia memanjat hampir mencapai mega, ia tergelincir oleh suara petir Dewa Indra. dari bawah, Harjuna telah tak berjasad menyambar lelaki senja. membawanya serta menuju mega-mega. sambil bertanya: kau mau kemana?

dibawah sana, Ramaparasu berteriak meminta mati. mempercepat pulang ke Nirwana. lelaki senja pula mendengarnya, lalu menjawab: aku ingin ke Nirwana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun