Ide adalah hal utama dalam sebuah tulisan. Oleh sebab itu, dalam setiap tulisan ide menjadi sesuatu yang sangat penting. Tanpa ide, sebuah tulisan jelaslah hanya akan menjadi kumpulan kalimat atau pernyataan tanpa arah.
Dengan demikian, ide akan menjadi pemandu tulisan yang kita buat. Sebagai penulis pemula, sering kali kita terjebak untuk mencari ide-ide yang hebat-hebat, yang akhirnya memasung kreativitas dan pikiran kita.Â
Kita terkadang cenderung berpikir untuk menarik perhatian pembaca melalui tulisan yang hendak kita kerjakan. Kita lupa bahwa semua yang ada di sekitar kita sesungguhnya dapat dijadikan bahan ide tulisan. Jadi, sebenarnya ide-ide itu bertebaran di sekitar kita. Ide-ide itu siap diambil kapan saja. Janganlah takut tidak mendapatkan ide ketika kita akan memulai menulis fiksi. Yakinlah bahwa ide itu ada dan siap untuk diolah serta dikembangkan.
Ide untuk menulis dapat kita temukan ketika berdiskusi bersama teman. Dalam hal ini, bisa saja kita menemukan topik yang berat atau ringan. Jika merasa tertarik dengan topik tersebut, dan menurut kita baik untuk dikembangkan, maka lanjutkan. Dengan demikian, ide itu mudah ditemukan. Hanya saja kita terkadang tidak sadar bahwa apa yang kita lakukan bisa mendatangkan ide baru.Â
Oleh sebab itu, tak jarang dari obrolan kita "kangin-kauh" atau "ngalor-ngidul" pun masih dapat kita temukan ide. Inilah sebenarnya tantangan berpikir kreatif. Hanya saja selama ini, kita yang penulis pemula jarang mengembangkan pemikiran kreatif tersebutbmenjadi bentuk karya nyata. Padahal, ide-ide seperti itu merupakan ruang untuk menulis karya yang inspiratif.
Apakah Anda bingung mencari ide untuk menulis karya fiksi? Tidak usah bingung. Perhatikanlah sumber-sumber ide yang bisa kita gali untuk menulis karya fiksi.
Yudisia (dalam H. Dalmann (2015) mengatakan bahwa ada empat cara untuk mendapatkan ide dalam menulis sebuah fiksi, yaitu bersumber pada hal-hal berikut ini.
1. Pengalaman
Sumber terbaik sebuah tulisan fiksi adalah pengalaman. Pengalaman merupakan kitab yang paling dekat dan melekat pada diri kita sehingga kita sanggup bertutur secara jauh dan mendalam dari apa yang telah dialaminya sendiri. pengalaman bukan selalu berasal dari kisah diri sendiri, tetapi dapat pula hasil pengamatan terhadap kisah hidup orang lain.
2. MimpiÂ
Berapa banyak mimpi yang kita alami hanya berlalu begitu saja. Robin Hemley (The Last Studebaker dan All You Can Eat) menggalakkan salah satu semilir cerita adalah mimpi-mimpinya. Mimpi kita jadikan sebuah ide atau inspirasi dalam membuat sebuah karya. Namun demikian, kita sering menganggap mimpi sebagai bunga tidur yang berlalu tanpa makna. Padahal, dalam mimpi kadang Tuhan menitipkan suatu isyarat kepada kita untuk kita maknai sendiri. dengan demikian, jadikanlah sebuah mimpi kita menjadi ide tulisan kita. misalnya, ide dari mimpi tersebut dapat kita kembangkan menjadi sebuah cerpen atau novel.