Mohon tunggu...
Wayan Kerti
Wayan Kerti Mohon Tunggu... Guru - Guru SMP Negeri 1 Abang, Karangasem-Bali. Terlahir, 29 Juni 1967

Guru SMP Negeri 1 Abang, Karangasem-Bali. Terlahir, 29 Juni 1967

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Masih tentang Merdeka

20 Agustus 2018   08:04 Diperbarui: 20 Agustus 2018   09:01 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Ilustrasi: Net

Ketika seorang temanku di group alumni mencoba memancing jajak pendapat tentang arti kemerdekaan masa kini, aku mencoba menjawabnya, "Merdeka adalah lepas dari cengkeraman kekuasaan".

Lalu, teman-teman tidak ketinggalan menjawab dengan beraneka pendapat. Ada yang mengatakan bahwa merdeka itu 'kerja tenang, sehat, sejahtera, bahagia, damai, dan rukun'. Ada pula yang berpendapat bahwa merdeka adalah 'bebas finansial'.

Teman lain kemudian menimpali, "Bagiku, merdeka itu adalah kalau saya salah, terus dimaafin. Hatiku akan bahagia".

Ada pula jawaban yang sedikit ekstrim dengan mengatakan bahwa merdeka itu adalah 'bila bisa menikmati makanan apa saja yang kita inginkan'. Merdeka bagi sahabat lain adalah 'jika anak-anaknya dan suaminya sejenak saja tidak memanggil-manggil minta disiapin ini-itu, ditanyai ini-itu, maka yang bersangkutan. merasa merdeka.

Menyimak hasil jajak pendapat ringan di group tersebut, saya merasa geli.  Ternyata, jawaban yang aku berikan sangat normatif dan sepertinya mengacu pada jawaban tentang merdeka di masa lalu yang identik dengan sejarah. Barangkali, ingatanku masih terkontaminasi dan direcoki oleh hal-hal normatif dalam buku catatan sejarah. Padahal, merdeka itu kini telah bias berkembang. Aku lupa bahwa sekarang bukan lagi eranya penjajahan seperti masa lalu yang penuh heroik berjuang dengan angkat senjata sampai cucuran darah dan gugurnya para pejuang.

Kini, kita dihadapkan pada era dimana konsep penjajahan terkadang hadir dari kita sendiri, orang-orang di sekitar kita, atau juga dari pihak luar. Bentuknya pun tidak semata kekerasan, penindasan dari suatu bangsa pada bangsa lain, tetapi telah berkemamuflase pada pembatasan rasa nyaman, aman, damai, dan tentram.  Maka, sekiranya jawaban teman-temanku tentang konsep merdeka  sejatinya paling mengena.

Merdeka di era sekarang ini sifatnya nisbi. Bagi sebagian orang mungkin merasakan merdeka, tetapi bagi sebagian yang lain berkata tidak. Detik ini, saat ini, hari ini berkata, "aku merdeka", tetapi detik berikutnya, saat berikutnya, hari berikutnya mereka mungkin akan berkata, "aku tidak merdeka".

#Salam merdeka

#73 tahun Indonesiaku

#kmoaleniaku

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun