Begitulah keunikan "Yadnya", khususnya pada saat pelaksanaan "Dewa Yadnya" di Pura-Pura desa adat-desa adat di Kabupaten Karangasem yang menampilkan puluhan hingga ribuan ekor "babi guling". Intinya keseimbangan alam semesta saat-saat seperti itu akan benar-benar terwujud. Hal itu disebabkan karena geliat 'yadnya" akan membutuhkan berbagai bahan upakara, yang terkadang sudah mulai banyak datang dari luar Bali. Geliat ekonomi pun benar-benar terjadi di berbagai sektor kehidupan masyarakat kecil di desa-desa. Sebuah keunikan "yadnya" yang membawa berkah bagi masyarakat sekitar maupuan masyarakat luar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H