Ada satu kata yang mencuri perhatian saat Menteri Perdagangan Thomas 'Tom' Lembong diwawancara di sebuah stasiun TV swasta asing, yakni teleportasi.
Kata tersebut diutarakan beliau ketika menjawab pertanyaan tentang target pertumbuhan ekonomi RI tahun ini yang mengalami kontraksi di kisaran angka 4,8 % - 5,1 %. Angka feasible tersebut dipersandingkan dengan angka target sebelumnya yakni 7% yang tampaknya jauh dari harapan.
"Pertumbuhan memang menyangkut (proses) progress, jalan kesana tentunya sangat panjang, harus dilaksanakan setahap demi setahap, tidak bisa sekaligus," kira-kira demikian terjemahannya.
"Kita (bangsa Indonesia) tidak bisa mencapainya dengan hanya ber-teleporter bukan?" kilah pak Menteri dengan cerdik.Â
Ok, I cannot disagree, bahwa dari konteks Fiksi Sains yang futuristik, ini memang benar. Tetapi sesaat, kala kita mencoba mencerna istilah 'aneh' ini di dalam otak kita, maka tercuat secara otomatis sebuah kesangsian. Coba kita ingat-ingat, memangnya pernah ada kejadian seseorang atau suatu komunitas yang sudah berhasil menggunakan alat ajaib tersebut selama ini?
Tapi pada substansinya, persepsi pak Menteri tersebut tertangkap secara mudah bahwa memang kita tidak bisa dalam sekejap mencapai sesuatunya, seperti halnya dalam sulap dan sihir.
Terlepas dari itu, keseluruhan interview cukup menarik untuk disimak. Beliau menyebutkan bahwa pemerintah (presiden Jokowi) saat ini dalam tengah mengupayakan dan mendorong pertumbuhan ekonomi, mereformasi, me-modernisasi, dan menyederhanakan berbagai aturan dan regulasi.
Usaha untuk memerangi inefisiensi ekonomi berupa interests groups (kelompok kartel, oligopoli, monopoli terselubung) amat ditekankan.
Khusus mengenai praktek vested interest ilegal ini, beliau menyebutkan latar belakang perekonomian Indonesia di masa lalu yang proteksionisme, defensif, dan memiliki karakter 'bunker mentality' yang dipayungi oleh bisnis elite.
Pak Menteri Tom juga menambahkan, kinilah saatnya bangsa Indonesia melakukan perubahan 'tone', mindset, dan memulai mengambil posisi yang saling menguntungkan secara global (rest of the world), bekerja sama dengan para pakar dan institusi internasional.Â
Rejim proteksionisme dihilangkan - termasuk non-tariff measures -Â dan mulai mempertimbangkan untuk terjun ke kancah TPP/ Trans-Pacific Partnership (yang hingga detik ini masih kontroversial).
Â
Catatan:
Teleportasi adalah alat kemampuan yang bisa memindahkan secra instan suatu obyek dari satu tempat (portal) ke tempat lainnya, menembus dimensi ruang dan waktu.
Â
Sumber:Â Bloomberg
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!