Tangerang, Indonesia - Pendidikan Karakter menjadi topik penting di dalam dunia pendidikan dan pengembangan diri siswa. Secara umum, siswa-siswi sekolah merupakan generasi muda penerus bangsa, yang dianggap masih dalam proses perkembangan dan pertumbuhan. Dalam perkembangan globalisasi yang semakin lama semakin maju. Memberikan tantangan moral dan etika bagi generasi muda saat ini.
Generasi muda dapat tumbuh sebagai pribadi yang siap untuk menghadapi tantangan global dengan memegang teguh nilai-nilai luhur. Karena itu, pendidikan karakter seharusnya bukan hanya dianggap sebagai pelengkap dalam kurikulum, melainkan menjadi inti dari proses pembelajaran di sekolah.
Pendidikan karakter yang baik juga membantu untuk membentuk individu yang bukan hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki sikap harmonis dan rasa empati yang kuat. Dengan menanamkan nilai-nilai luhur seperti kedisiplinan, kejujuran, tanggung jawab, rasa empati, toleransi, membuat keputusan yang baik, dan membangun hubungan sosial yang sehat.
Generasi emas yang terbentuk dari pendidikan karakter akan menjadi aset negara yang sangat berharga bagi bangsa. Dengan kemajuan teknologi, generasi muda lebih mudah untuk terpapar berbagai informasi dan budaya, yang dapat membawa tantangan baru dan mempengaruhi integritas moral mereka.
Disinilah sekolah berperan penting dalam pendidikan karakter untuk membangun fondasi individu yang tangguh di era perkembangan zaman. Tanpa pendidikan karakter yang kuat, generasi muda rentan untuk terjebak dalam arus zaman yang bisa membawa dampak ke arah negatif.
Di sebuah sekolah di Tangerang, seorang guru bernama Umar Dani berbagi pandangannya mengenai penerapan pendidikan karakter di sekolah, yang menurutnya adalah kunci dalam membentuk kepribadian siswa.
"Pendidikan karakter itu sangat penting. Guru tidak hanya mengajarkan siswa tentang nilai akademis, tetapi juga nilai sehari-hari seperti disiplin, sopan santun dan rasa tanggung jawab," ujar Umar Dani, guru mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang telah mengabdi selama 5 Â tahun.
Mengapa Pendidikan Karakter Sangat Penting?
Pendidikan Karakter merupakan salah satu investasi jangka panjang yang sangat penting untuk dimiliki siswa-siswi di sekolah. Karena siswa-siswi adalah generasi penerus untuk memimpin bangsa yang akan datang.
Pendidikan karakter adalah proses pembelajaran dan pengembangan diri individu yang diterapkan, seperti keagamaan, moralitas, etika, budaya yang diajarkan, dan kebiasaan baik yang dapat membentuk individu tidak hanya cerdas dalam akademis, tetapi juga memiliki moralitas yang baik. Salah satu cara efektif untuk mengajarkan nilai-nilai karakter adalah melalui pemahaman dan kesadaran individu akan Sustainable Development Goals (SDGs).
Untuk Membentuk Moral yang Kuat: Pendidikan karakter memegang peran krusial dalam membentuk individu yang memiliki moral yang kokoh, berintegritas, serta mampu menjunjung tinggi kejujuran dan keadilan di setiap aspek kehidupan. Melalui pendidikan karakter, individu tidak hanya belajar untuk memahami prinsip-prinsip moral saja, tetapi juga menginternalisasikannya sebagai kebiasaan dalam lingkungan sosialnya.
Hal ini menjadi dasar dalam membangun generasi baru yang tidak terpaku oleh konsep moralitas, tetapi juga mengimplementasikannya secara konsisten, sehingga tercipta individu yang lebih bermoral, adil, dan penuh tanggung jawab dalam setiap tindakannya.
"Setiap hari, siswa-siswi di sekolah diajarkan untuk mengenal nilai-nilai dasar kehidupan. Melalui pembelajaran yang terintegrasi, misalnya dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) atau Pendidikan Agama. Namun yang lebih penting lagi adalah memberikan contoh kepada siswa," ungkap Umar Dani. Ia percaya bahwa guru dan staf sekolah harus menjadi teladan utama bagi siswa-siswi dalam hal membentuk karakter siswa.
Membentuk Pribadi yang Berintegritas : Individu yang memiliki karakter baik akan lebih peduli dan peka terhadap lingkungan sosialnya, karena pendidikan karakter mengajarkan pentingnya mempunyai rasa tanggung jawab terhadap dirinya sendiri, orang lain, maupun lingkungan. Pendidikan karakter membantu siswa mengembangkan integritas, kejujuran, tanggung jawab, dan kedisiplinan, dalam kehidupan sehari-hari dan dalam lingkup dunia kerja.
Umar Dani juga menjelaskan, "pendidikan karakter tidak sepenuhnya diajarkan di dalam kelas. Peran Sekolah juga kerap penting dalam mengadakan kegiatan sosial seperti gotong royong, bakti sosial, atau kampanye kebersihan lingkungan sekolah, untuk melibatkan siswa-siswi secara langsung. Dengan kegiatan ini, siswa-siswi dilatih untuk peduli terhadap lingkungan sekitar dan belajar bekerja sama dalam sebuah tim".
Mempersiapkan Pemimpin Unggul Masa Depan: Mempersiapkan calon pemimpin masa depan merupakan peran penting pendidikan karakter, karena tidak hanya memiliki wawasan yang luas saja, tetapi juga dilengkapi dengan integritas, kebijaksanaan, dan tanggung jawab moral dalam setiap pengambilan keputusan. Pemimpin yang berintegritas adalah pemimpin yang memiliki karakter yang kuat dan mampu membuat keputusan sesuai dengan kemashlahatan rakyatnya. Oleh karena itu, pendidikan karakter menjadi fondasi utama dalam menciptakan pemimpin yang memiliki kepribadian dan prinsip yang kokoh, sehingga mereka dapat menjalankan peran kepemimpinannya dengan penuh amanah dan keadilan.
Salah satu tantangan utama yang dihadapi siswa-siswi di sekolah, saat ini adalah pengaruh negatif yang datang dari lingkungan sekitar. Dengan mudahnya mengakses teknologi dan informasi, siswa-siswi juga sering kali terpapar pada perilaku negatif seperti bullying, pergaulan bebas, penyalahgunaan narkoba, dan perundungan siber. Pendidikan karakter mengajarkan nilai-nilai positif untuk membedakan antara perilaku yang baik dan buruk, sehingga siswa dapat menjauhi perilaku menyimpang.
Umar Dani berharap, "pendidikan karakter ini terus diterapkan oleh sekolah-sekolah lain di seluruh Indonesia. Ia menegaskan bahwa karakter yang kuat adalah fondasi utama pada individu untuk membangun generasi bangsa yang siap menghadapi tantangan globalisasi dan mampu membawa perubahan positif bagi dirinya sendiri dan bangsa".
Saat ini, meskipun pendidikan karakter sudah mulai dimasukkan dalam kurikulum sekolah, penerapannya sering kali dianggap sebagai tambahan yang belum sepenuhnya terintegrasi ke dalam proses pembelajaran utama. Hal ini mengundang perdebatan mengenai sejauh mana pendidikan karakter perlu menjadi prioritas dalam sistem pendidikan nasional.
Pertama, pendidikan karakter memberikan landasan moral yang kuat bagi siswa, membantu mereka menghadapi tantangan sosial dan emosional dirinya. Berdasarkan data dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), kasus kekerasan di sekolah dan perilaku tidak disiplin masih menjadi masalah serius di banyak institusi pendidikan.
Pendidikan karakter yang melibatkan pengajaran nilai kehidupan sehari-hari seperti integritas, nilai religi , dan empati, dapat membantu mengurangi masalah ini. Dengan individu menanamkan nilai-nilai tersebut, siswa dapat belajar untuk berperilaku dengan lebih baik, di lingkungan sekolah maupun di lingkungan masyarakat.
Kedua, integrasi pendidikan karakter ke dalam kurikulum utama akan memberikan dampak yang lebih signifikan jika dilakukan secara menyeluruh. Faktanya, beberapa sekolah yang sudah mengadopsi pendekatan holistik dalam pendidikan karakter menunjukkan penurunan perilaku negatif di kalangan siswa.
Seperti di negara-negara Jepang dan Finlandia, dalam semua mata pelajaran, pendidikan karakter telah diintegrasikan, sehingga siswa tidak hanya terpaku belajar tentang nilai-nilai moral di satu kelas saja, tetapi dalam setiap aspek pendidikan mereka. Dengan demikian, siswa diajak untuk memahami bahwa nilai-nilai karakter bukan hanya konsep abstrak, tetapi dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Ketiga, keluarga dan lingkungan masyarakat memiliki peran penting dalam membangun karakter siswa. Sekolah saja tidak cukup untuk memastikan perkembangan karakter yang baik tanpa keterlibatan aktif dari orang tua dan lingkungan. Menurut survei dari UNICEF, anak-anak mendapatkan pendidikan karakter secara konsisten di rumah dan di sekolah.
Oleh karena itu, keterikatan antara sekolah, keluarga, dan lingkungan masyarakat merupakan kunci untuk menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan karakter anak secara terintegrasi. Sekolah juga bisa menerapkan berbagai kegiatan positif  untuk mendukung pendidikan karakter di kalangan siswa-siswi di era globalisasi saat ini. Â
Beberapa kegiatan positif seperti, melaksanakan Upacara Bendera dan Hari Kebangsaan, melalui upacara bendera yang dilaksanakan setiap hari Senin pagi atau peringatan hari nasional di tanggal tertentu, membuat siswa belajar tentang rasa cinta tanah air dan nasionalisme. Kegiatan ini menumbuhkan penghargaan terhadap jasa pahlawan dan pentingnya persatuan kebangsaan.
Kemudian, kegiatan Ekstrakurikuler sekolah dan Komunitas Kreatif, seperti klub seni, teater, olahraga, dan sains, memberi ruang bagi siswa untuk mengembangkan kreatifitas, bakat, serta pengembangan diri mereka. Kegiatan ini juga melatih daya kreatifitas siswa-siswi dan meningkatkan kerjasama tim, serta membangun kepercayaan diri dan keterampilan interpersonal siswa-siswi.
Dengan memberikan ruang bagi siswa untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang mereka minati, sekolah berkontribusi dalam menciptakan individu yang lebih percaya diri, kreatif, dan mampu bersosialisasi dengan orang lain. Selain itu, kegiatan ini juga memberikan pengalaman berharga dan bermanfaat dalam kehidupan mereka di masa depan.
Program Religi dan Kerohanian, sekolah dapat mengadakan kegiatan keagamaan atau bimbingan kerohanian yang mengajarkan siswa tentang moralitas, etika, serta nilai-nilai spiritual yang mendalam.
Misalnya, setiap hari Jumat, siswa-siswi yang beragama muslim melaksanakan tadarus pagi mulai pukul 07.00 hingga 08.00, di mana mereka membaca surah pendek Al-Quran bersama-sama di dalam kelas masing-masing.
Sementara itu, bagi siswa-siswi non-Muslim, sekolah memberikan kesempatan untuk beribadah sesuai agama masing-masing dengan bimbingan guru agama mereka. Kegiatan ibadah ini diharapkan menjadi ruang bagi siswa untuk memperkuat nilai-nilai moral dan karakter, sekaligus menciptakan suasana sekolah yang harmonis dan saling menghargai.
Kegiatan positif lain nya yaitu, "Pekan Cinta Lingkungan", sekolah dapat mengadakan program ini sebagai inisiatif untuk meningkatkan kesadaran siswa terhadap pentingnya menjaga dan melestarikan lingkungan. Dalam program ini, berbagai kegiatan sosial dapat diadakan untuk mendorong siswa berpartisipasi aktif dalam menjaga lingkungan.
Salah satu kegiatan yang dapat dilaksanakan adalah Hari Bebas Plastik, di mana siswa diajak untuk tidak membawa atau menggunakan barang-barang berbahan plastik, seperti kantong plastik atau botol minum plastik. Selama hari tersebut, siswa juga diajarkan sosialisasi tentang dampak negatif penggunaan plastik terhadap lingkungan dan pentingnya mengganti plastik dengan bahan ramah lingkungan.
Selain itu, kegiatan Menanam Pohon dapat menjadi puncak dari Pekan Cinta Lingkungan. Siswa bersama guru, dapat melakukan penanaman pohon di area sekolah atau lokasi yang membutuhkan penghijauan, agar terciptanya lingkungan sekolah yang nyaman dan asri.
Pembinaan Karakter Melalui Pemberian Tugas Kepemimpinan, sekolah bisa memberikan tugas atau tanggung jawab khusus kepada siswa, seperti menjadi ketua kelas atau ketua kelompok tugas, untuk melatih keterampilan kepemimpinan dan membentuk individu yang lebih bertanggung jawab.
Melalui berbagai tugas kepemimpinan ini, siswa tidak hanya mengembangkan keterampilan yang berguna untuk masa depan, tetapi juga membangun rasa percaya diri dan keberanian dalam mengambil inisiatif.
Pemberian tanggung jawab ini juga mengajarkan pentingnya kolaborasi dan menghargai kontribusi anggota tim lainnya. Dengan cara ini, sekolah berkontribusi dalam membentuk generasi yang memiliki karakter kuat, siap memimpin, dan bertanggung jawab dalam setiap tindakan yang diambil.
Pembentukan karakter individu adalah proses yang terus berulang dan konsisten, dimulai dari kita lahir hingga menjadi generasi muda sekarang, sampai menjadi suatu kebiasaan individu. Oleh karena itu, terbentuknya pendidikan karakter yang efektif dapat dimulai dari keluarga, sekolah, dan lingkungan sekitar. Pendidikan karakter perlu di terapkan di sekolah dan di setiap mata pelajaran yang terkait dengan nilai kehidupan.
Guru juga berperan aktif dalam membentuk karakter siswa dan mendidik calon generasi muda penerus bangsa. Keluarga juga berperan penting untuk wadah utama dalam membimbing karakter anak sejak dini. Lingkungan sekitar juga mempengaruhi dimana individu itu berinteraksi. Nilai-nilai positif yang ditanamkan dalam lingkungan akan membentuk karakter anak menjadi individu yang berkarakter.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H