Mohon tunggu...
helni prabowo
helni prabowo Mohon Tunggu... -

www.elnonita.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Dufan Sepuluh Tahun yang Lalu

18 Mei 2014   14:45 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:24 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Bicara tentang Dufan, apa yang akan terlintas dipikiranmu? Berbagai permainannyakah? Atau kisah yang kamu buat bersama seseorang? Atau kedua-duanya?

"maskot dufan" - kera bekantan

Bicara tentang Dufan, maka yang terlintas di pikiranku adalah kenangan pada zaman kuliah dulu. Kala itu betapa menyenangkannya melewati hari bersama kawan-kawan satu kampus dengan ditemani aneka permainan yang ada di Dunia Fantasi . Sudah lebih satu dasawarsa dari masa indah itu, tapi aku masih bisa mengingatnya dengan jelas akan kekonyolan-kekonyolan yang kami buat, begitu pula dengan tawa dan canda yang mengiringinya. Ah, betapa heboh dan menyenangkanya,  masa remaja akhir yang tak akan aku lupa. Berawal dari tugas mata kuliah Geladi, yaitu semacam ajang pengenalan dunia kerja oleh kampus kepada mahasiswa/i-nya. Memberi kesempatan kepada kami untuk memilih salah satu kota yang telah ditetapkan sebagai tempat diadakannya Geladi. Ketika itu aku memilih ditempatkan di perusahaan telekomunikasi yang berlokasi di Jl. Kebon Sirih, Jakarta Pusat. Memilih Jakarta bukan karena perusahaan yang diajak kerja sama oleh pihak kampus, melainkan banyaknya tempat-tempat hiburan yang ditawarkan oleh kota tersebut. Karena Geladi diadakan pada saat liburan semester genap, pastinya akan ada banyak acara-acara menarik yang bisa kita jumpai di Jakarta. Inilah pertimbanganku memilih kota Jakarta. Selama masa Geladi berlangsung, aku bersama ketiga temanku mengontrak di sebuah losmen yang bertempat di bilangan Jakarta Pusat. Lokasinya berdekatan dengan tempat Geladi kami, membuat tarif kamar yang ditawarkan pun menjadi lebih tinggi tinimbang losmen-losmen di lokasi yang sedikit lebih jauh dari kantor Geladi.Tapi bila dibagi dengan kami berempat, harga yang harus kami keluarkan menjadi sedikit relevan untuk ukuran kantong mahasiswi seperti kami. Sementara kawan-kawan lain ada yang memilih tinggal bersama sanak keluarga yang berada di sekitaran Jakarta, atau mereka memang memiliki rumah di kota tua ini. Geladi memaksa kami untuk berperan layaknya seorang pegawai kantoran sungguhan, untuk itu kami di bina oleh seorang pembimbing yang telah ditunjuk kampus. Berharap para mahasiswa/i Geladi memperoleh gambaran secara jelas tentang dunia kerja. Diantara rutinitas tersebut, tak jarang rasa jenuh sering menghampiri kami. Untuk menghalau segala bosan dan jenuh yang menerpa, aku dan kawan sekamarku selalu berusaha mengisi waktu senggang kami dengan berpergian ke mana saja. Apakah itu ke mol, rumah kawan, atau bahkan menonton pertunjukan teater di TIM. Kaki seolah tak pernah lelah bila harus membawa jiwa muda kami menyicipi berbagai tempat-tempat hiburan yang menarik. Hingga tercetuslah sebuah gagasan untuk beramai-ramai mengunjungi Dunia Fantasi yang terletak di Jakarta Utara. Satu tujuan kami yaitu bersenang-senang. Berkunjung ke Dufan dengan menggunakan tiket terusan membuat kami kalap. Hampir semua permainan kami lahap. Halilintar, kincir-kincir, kora-kora, arum jeram hingga alap-alap habis kami sikat. Bahkan antrian yang panjang tidak menghalangi kami untuk melakukan permainan favorit berulang-ulang. Seolah kami ingin menunjukkan pada dunia #IniDufanKami, tempat kami bersenang-senang. Mulai dari jejak pertama yang kami cipta di pintu gerbang, hingga jejak-jejak selanjutnya selalu diwarnai keceriaan. Rasanya kesenangan kami tidak akan pernah berakhir, #NeverEndingFun. Sungguh betapa menyenangkannya menghabiskan waktu di Dufan bersama kawan-kawan. Ramai, seru dan tak terlupakan, benar-benar #MemorableMoment. Betapa banyaknya wahana permainan yang kami coba. Diantara wahana-wahana itu, ada lima wahana permainan yang sangat aku suka, cukup memacu adrenalin hingga membuat aku ketagihan untuk mengulang dan mengulangnya lagi , permainan-permainan itu adalah : 1. Kicir - kicir , nama lainnya power surge didatangkan dari Zamperia Italia pada tahun 2002. Kita akan diputar ke berbagai arah, kaki ke atas, kepala ke bawah, atau sebaliknya. Merupakan permainan yang paling aku suka, karenanya aku mengulanginya beberapa kali. :)

" kicir-kicir "

2. Halilintar , beroperasi tahun 1987. Usianya sudah cukup tua tapi masih mampu menarik minat pengunjung untuk ambil antrian. Teriakan-teriakan itu masih terbayang jelas, iya, penumpang akan berteriak sejadi-jadinya bila kereta melewati trek yang melingkar. Kecepatannya mengalahkan gaya grafitasi bumi, keren.

" halilintar "

3. Kora - kora , wahana ini berbentuk kapal besar yang berayun hampir 90 derajat. Ketika berada di puncak ketinggian itulah saatnya detak jantung akan meningkat. Untuk mendapatkan sensasi tersebut disarankan untuk duduk dibagian belakang, karenanya posisi tempat duduk paling belakang sering menjadi rebutan para pengunjung. Bila memiliki masalah dengan jantung, lebih baik jangan mencoba permainan satu ini.

"kora-kora"

4. Arum Jeram , yang di cari di sini adalah basah-basahannya. hehe.. Merasakan bagaimana rasanya bila diterjang arus deras. Tidak perlu teknik khusus untuk menyelesaikan petualangan kecil ini, cukup duduk , gunakan sabuk pengaman dan nikmati aliran airnya.

"arum jeram"

5. Niagara , kereta luncur niagara yang berbentuk balok kayu akan meluncur hingga ketinggian mencapai 30 meter. Setelah itu kereta akan ditumpahkan ke bawah , melesat cepat lalu byurr... Ugh, senangnya . ^_^

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun