Mohon tunggu...
Erick Papua
Erick Papua Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Dari Papua untuk Dunia

Selanjutnya

Tutup

Money

Harga Tanah di Kulon Progo Naik Lima kali Lipat dalam Lima Bulan saja

24 Februari 2012   11:04 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:14 697
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Bermula dari iklan baris di sebuah media lokal di kota pendidikan, Saya tergerak pada sebuah iklan properti yang menjual tanah, kebun plus sebuah rumah kecil yang terletak di dekat pantai daerah Kulon Progo. Yach Kulon Progo bisa dibilang akhir-akhir ini pamornya sedang lumayan berkibar. Bukan hanya seputar rencana masuknya perusahaan yang berencana mengelolah pasir Besi di kabupaten tersebut saja. Namun juga diikuti oleh rencana pemindahan Bandar Udara Adi Soecipto yang sekarang berada di kabupaten Sleman ke Kulon Progo. Hal ini mengakibatkan secara pelan-pelan harga tanah di beberapa wilayah di Kulon Progo melonjak naik. Memang masih butuh kajian lebih dalam lagi khususnya bidang Geomorfologi. Yang mana dikabarkan bahwa lokasi yang rencana akan dijadikan sebagai bandara Adi Soecipto yang baru tersebut berada pada titik gempa. Penulis sendiri lebih tertarik dengan pesona alam Kulon progo yang bisa dibilang masih alami dibandingkan kabupaten-kabupaten lain di propinsi DI. Yogyakarta. Hal inipun membuat penulis yang masih berstatus sebagai mahasiswa di salah satu perguruan tinggi swasta di kota gudeg ini sempat kepikiran untuk menetap dan menjadi bagian dari masyarakat DI. Yogyakarta.

Beberapa minggu silam, penulis yang sekedar iseng-iseng jalan-jalan malam tanpa tujuan akhirnya berhenti tepat di sebelah barat jembatan kali Progo. Kebetulan ketika sampai di jembatan kali Progo, dihadang hujan yang cukup deras. Akibatnya, penulis menghentikan perjalanan di sebuah angkringan yang berada tidak jauh dari kali Progo tersebut. Sambil memesan segelas jahe panas menunggu redahnya hujan. Tak berapa lama kemudian datang seorang lagi yang kebetulan baru pulang kerja di salah satu provider seluler sebagai satpam di kota Yogyakarta. Obrolan dibuka, dengan hanya bertiga dengan penjaga Angkringan. Obrolan panjang tanpa henti seputar kegiatan hari-hari kami.

Penulis yang notabene bukan asli Yogyakarta, sempat ditanya-tanya. Alasan malam-malam nyampe ke sana. Yach saya jawab saja kalau memang lagi kepengen jalan-jalan saja. Ketika ditanya mengenai seputar isu-isu di Kulon Progo.

Penulis sendiri memang baru kepincut dengan Kulon Progo baru akhir-akhir ini setelah pada 2008 silam melakukan kegiatan outdoor di dekat waduk Sermo yang berada di sebelah barat Wates, ibukota kabupaten Kulon Progo.

Jujur saja pesona alam Kulon Progo sangat cocok bagi mereka yang ingin sejenak berhenti dari rutinitasnya untuk sekedar menikmati kebesaran sang Khalik yang sungguh luar biasanya menciptakan alam yang begitu indah dan udara yang begitu segar.

Hal inilah yang menyebabkan penulis jika diberi kesempatan untuk menetap, lebih cocok untuk tinggal di Kulon Progo dengan alamnya yang masih alami dan jauh dari kebisingan kota. Kulon Progo sendiri, jika dibandingkan dari UMR(upah Minimum regional)nya, merupakan kabupaten di propinsi DI. Yogyakarta yang UMRnya paling rendah dibandingkan kabupaten/kota lainnya.

Kembali ke judul, mengapa dibilang menjanjikan untuk investasi? Beberapa hari yang lalu, karena iklan baris tersebut. Penulis mencari nomor kontak penjual tanah di Kulon Progo yang mengiklankan tanah dengan luas yang lumayan besar lima bulan silam. Setelah beberapa kali SMS tanpa ada balasan. Penulis mencoba mencari-cari iklan yang menjual tanah di Kulon Progo. Hasilnya ? Sungguh mencengangkan. Ternyata harga tanah yang lima bulan silam dijual masih sekitar Rp 20.000,-/m persegi sudah menjadi Rp 100.000,-/m persegi. Waw... Luar biasa persentase kenaikkannya mengalahkan kenaikkan properti di kota Jakarta sekalipun.

Tertarik ???

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun