Mohon tunggu...
Keriana Permata Sabillilah
Keriana Permata Sabillilah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN SAIZU Purwokerto

Hobi saya memasak dan juga travelling dan disini saya akan menulis artikel tentang apapun yang saya ketahui bahkan saya sukai.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Perbedaan antara Ekonomi Syariah dengan Ekonomi Konvensional

31 Oktober 2024   21:45 Diperbarui: 31 Oktober 2024   22:03 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Apa si yang Membedakan Ekonomi syariah dengan  Ekonomi Konvensional ?

A. Landasan Filosofis

1. Ekonomi Syariah : Berdasarkan ajaran Islam, ekonomi syariah berlandaskan Al-Qur'an dan Hadis. Prinsip utamanya adalah untuk mencapai kesejahteraan bersama melalui keadilan, kesetaraan, dan keseimbangan ekonomi yang tidak merugikan pihak manapun. Dalam ekonomi syariah, setiap tindakan ekonomi harus sesuai dengan etika dan nilai-nilai yang diajarkan dalam Islam, seperti tidak merugikan, tidak ada riba, serta mendukung kesejahteraan sosial.

2. Ekonomi Konvensional : Ekonomi konvensional berlandaskan teori-teori ekonomi yang dikembangkan melalui kajian-kajian rasional manusia tanpa mengacu pada agama tertentu. Tujuan utama ekonomi konvensional adalah untuk mencapai keuntungan maksimal dengan memanfaatkan sumber daya yang ada secara efisien, serta berusaha memaksimalkan keuntungan dan kesejahteraan individu.

B. Konsep Bunga (Riba)

1. Ekonomi Syariah : Melarang riba atau bunga dalam segala transaksi keuangan. Dalam pandangan Islam, riba dianggap merugikan masyarakat karena menyebabkan ketimpangan ekonomi dan mengalihkan fokus dari kegiatan produktif ke spekulasi keuangan. Sebagai pengganti bunga, ekonomi syariah menggunakan sistem bagi hasil (profit sharing), yang mana keuntungan dan risiko dari suatu investasi dibagi secara proporsional antara investor dan pengelola.

2. Ekonomi Konvensional : Bunga adalah salah satu instrumen utama dalam transaksi ekonomi konvensional, terutama di sektor perbankan dan keuangan. Sistem bunga dianggap sebagai bentuk kompensasi yang adil untuk peminjam modal, dan bunga digunakan sebagai instrumen untuk mengendalikan inflasi dan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.

C. Prinsip Risiko dan Keuntungan 

1. Ekonomi Syariah : Dalam ekonomi syariah, segala bentuk transaksi harus dilandasi oleh prinsip keadilan dan keseimbangan, yang berarti pembagian risiko dan keuntungan secara proporsional antara pihak yang berinvestasi dan pihak yang mengelola. Contohnya, dalam kontrak mudharabah dan musyarakah, keuntungan dibagi berdasarkan kesepakatan, tetapi risiko kerugian juga ditanggung bersama.

2. Ekonomi Konvensional : Risiko dalam ekonomi konvensional biasanya dibebankan kepada pihak yang meminjam. Pembayaran bunga tetap harus dilakukan tanpa memandang apakah usaha yang dibiayai berjalan baik atau tidak. Ini berarti, pada banyak kasus, risiko sepenuhnya ditanggung oleh peminjam.

D. Etika dan Moral dalam Transaksi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun