Memasukki salah satu tempat makan di Kawasan Kota Tua, dengan bangunan bergaya zaman Belanda, membuat saya ingin masuk dan mencicipi makanan yang disajikan. Sambil melihat menu makanan, terlihat nama makanan yang unik yaitu Sayur Babanci.
Tak membutuhkan waktu lama, saya pun langsung memesan makanan tersebut, rasa penasaran pun bertambah, alhasil saya meminta ijin kepada chefnya untuk melihat proses pembuatan salah satu makanan khas Betawi.
![Dokumentasi Pribadi](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/11/14/sssss-5a0af4d963b24873801928c2.jpg?t=o&v=770)
Proses pembuatannya pun cukup mudah, bawah merah dan bawang putih, kemiri di ongseng hingga berwarna hitam dan diblender dengan bahan-bahan lainnya, setelah itu di goreng hingga kering sehingga mengeluarkan aroma sedap dan tambahkan air secukupnya, menunggu sampai mendidih dan kental. Dan jangan lupa tambahkan daging sapi sebagai pelengkap. Sayur babanci siap disidangkan.
![Dokumentasi Pribadi](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/11/14/sss-5a0af4f45e137328a83d97a6.jpg?t=o&v=770)
Sedikit sejarah singkat tentang sayur babanci yang makanan khas betawi yang sudah jarang terdengar ataupun disajikan, tidak bisa digolongkan sebagai makanan gulai, kare maupun soto. Beberapa orang juga meyakini bahwa nama babanci diambil dari perpaduan antara babah dan enci yang disinyalir, makanan ini dulunya dibuat oleh para peranakan Betawi - Tionghoa.
Kepala Unit Pengelola Kawasan Perkampungan Budaya Betawi (UP PBB) Disparbud DKI, Rofiqoh mengatakan, sayur babanci merupakan makanan khas betawi yang sulit ditemukan.
"Sebab beberapa bahan rempah-rempahnya sudah langka, seperti tai angina dan temu mangga," Katanya, Selasa (7/6).
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI