Mohon tunggu...
Rei Kerei
Rei Kerei Mohon Tunggu... -

suka membaca,tertarik dengan dunia maya,broadcast dan peduli lingkungan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Eksotisnya Hilang karena Sampah

1 September 2011   06:23 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:19 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Muara Siberut merupakan ibu kota Kecamatan Siberut Selatan, namun sayang wajah ibu kota yang jadi tujuan banyak orang itu dipenuhi sampah di sana-sini terutama sepanjang pantainya dan pelabuhan, layaknya TPA (Tempat Pembuangan Akhir).

Lokasi yang sampah yang bejibun terletak di sepanjang pantai desa itu, sampah berupa plastic makanan dan minuman bertebaran di mana-mana, belum lagi semaraknya manusianya banyak bertengger membuang kotoran manusia yang menambah joroknya daerah itu.

Walau sekitar pelabuhan, tepatnya di sekretariat buruh Muara Siberut telah digantung papan yang berisi larangan tidak boleh buang sampah sembarangan namun sampah masih saja menumpuk di tempat itu. Tak heran Muara Siberut yang jadi ibu kota terkesan kumal dan menjijikkan.

Sebelumnya, Asril, Camat Siberut Selatan pada saat pembukaan pelatihan sispala di BTNS Maileppet berkomentar bahwa di Muara Siberut banyak sampah yang berserakkan. “Muara Siberut saat ini menjadi gudang sampah, sehingga pemandangan tidak enak dan menimbulkan polusi udara” ujarnya

Saat ditanya mengenai sampah di Muara Siberut, ia mengatakan sudah dibicarakan dengan kepala desa setempat. “Hal itu sudah saya bahas dengan kades Muara Siberut” katanya

Direncanakan masyarakat akan mengadakan gotong royong sebelum perayaan 17 Agustus nanti. Ia mengaku tak berani memberi ketegasan kepada masyarakat agar segera membersihkan lingkungan. “Pihak kami tak bisa main perintah, tapi hal itu melalui proses secara perlahan-lahan agar lahir kebiasaan masyarakat untuk menjaga lingkngannya tetap bersih,” ujarnya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun