Mohon tunggu...
Rondy Puspito
Rondy Puspito Mohon Tunggu... karyawan swasta -

hamba Gusti pencari kesempurnaan hati

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Indonesia Darurat "Baper"

11 November 2018   23:16 Diperbarui: 23 November 2018   14:36 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

 Baper, terbawa perasaan yang dalam bahasa pra millennial jawa ceguk, hatinya lemah, Orang Indonesia dari jaman dulu dikenal gahar dan gagah berani serta easy going dalam hal apapun, dalam memperjuangkan kemerdekaan, atau memperjuangkan apapun yang menurut dia benar, bahkan gagah berani berjuang untuk teman sejawat yang ketahuan korupsi agar tidak jadi di penjara, macam dulu FH dan FZ membela SN, atau kasusnya HR membela RS sebelum ketahuan kalau ternyata dipukuli di meja operasi plastik biar kelihatan muda lagi, walau mustahil, atau ormas syariah yang membela junjungannya padahal screen shoot dan rekaman percakapannya jelas sekali, sampai kemudian kabur ke daerah berpasir.

Jangankan untuk urusan yang jauh dari nyawa seperti itu, untuk urusan yang dekat dengan kematian saja Orang Indonesia itu terkenal juaranya, dari jaman pra kemerdekaan berperang katanya cuma pakai bambu runcing pun jadi, masa setelah kemerdekaan Arek-arek Surabaya Tank aja dilawan, pokoknya merdeka cuk!!, tradisi ini berlanjut juga para mahasiswa angkatan 98 tentara dengan full armor dan equipment aja dilawan, walaupun ada beberapa dari mereka yang kemudian tenggelam dan tak tahu arah jalan pulang kaya butiran debu, atau keberanian untuk tidak import apapun seperti kata salah satu capres, serta easy goingnya seorang presiden dalam menganggap sepele masalah kasus Munir, Novel Baswedan yang berbau HAM, juga kasus terbaru Meikarta yang sampe sekarang yang punya proyek belum ketangkep karana dugaan suap-suapan mesra sama pejabat, itu baru di ranah politik, tentang berbangsa dan bernegara.

Tentang berolahraga dan bersepak bola tak kalah sangar, siapa tak kenal bonex, viking, jackmania, aremania, cuma modal uang goceng bisa keliling mengikuti tim kesayangannya bertanding, atau kisah terbaru tentang suporter tim berkaos orange yang masuk ke kandang si biru, walaupun kemudian meninggal karena ketidak dewasaan oknum dalam ikut meramaikan olahraga sebagai hiburan, bukan sebagai alasan untuk membunuh, toh tetap saja nyali si korban patut kita apresiasi.

Masih belum habis cerita betapa keras dan santainya Orang Indonesia, yang terbaru banget kejadian di Surabaya, hanya untuk memenuhi hasrat pengin nonton perayaan hari pahlawan kereta api saja di lawan, padahal tahu akhirnya pasti keretanya yang menang dan badannya hancur terbelah dua.

Tapi sekarang easy going dan kerasnya Orang Indonesia itu sudah mulai luntur, penyebabnya apa saya tidak tahu, saya perhatikan mulai jaman Ahok kepleset lidahnya kemudian satu pihak Baper sampai demo berjilid-jilid, Presiden bilang sontoloyo pada protes, katanya masa presiden ngomong kotor, atau Capres yang guyonan menggunakan kata tampang mBoyolali langsung pada teriak-teriak merasa terhina, padahal yang teriak itu tidak coba akrab sama capresnya, atau memang sudah benci? atau kegeeran? padahal yang dledekin itu cuma yang hadir di forumnya pak Capres tadi, bukan raine orang-orang yang mengadakan deklarasi di hotel mahal jakarta.

Makanya keponakan pedangdut Dewi Persik itu kemudian kegampang baperan Orang Indonesia jaman now bisa di manfaatken menaikkan popularitas, eh bukan keponakan Dewi Persik ding, mungkin pembela bendera bertauhid yang padahal di negara kiblatnya sana dilarang, bahkan untuk dipasang di depan kost-kostan.

Mengapa Indonesia menjadi Baperan? padahal ada kata-kata yang berkonotasi negatif yang menjadi bahasa keakraban jika dilihat dari sudut positif, mungkin saja karena peringkat literasi Indonesia terendah se Asia Tenggara, atau karena ganti pegangan dari bambu runcing menjadi smartphone, atau phonenya smart tapi yang punyanya stupid?,

yang jelas muka mBlitar yang kampungan kaya saya ini tidak marah kalau kamu nanya

"piye kabarmu cuk?, Asu kowe tambah gantheng"

RONDI PUSPITO

CALEG PARTAI SOLIDARITAS INDONESIA

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun