Long week end kemarin pasti banyak dari pekerja yang memanfaatkan nya untuk mudik pulang kampung, baik yang ada di seputaran Jawa Tengah dan Jawa Timur atau malah kembali ke Sumatera atau Kalimantan (yang berakibat banyak pengguna layanan umum terkecoh karena tidak mengira akan ada cuti bersama pada hari Jumat). Di Jawa Tengah sendiri ternyata walaupun tidak se ramai atau macet seperti lebaran tapi antrian kendaraan dari arah Barat pada hari Kamis siang ternyata sudah sangat padat, hal ini dikarenakan ada nya perbaikan jalan pada ruas yang kecil, terutama pada jembatan yang rusak.
Pada 17 Mei 2012 kemarin yang mengalami perbaikan adalah setelah Kutoarjo dan sebelum Buntu, kedua nya menimbulkan antrian yang cukup panjang. Jalur Selatan pada saat itu tidak dapat dilalui karena ada perbaikan di wilayah Congot-Glagah.
Di wilayah setelah Kutoarjo tidak ada jalan alternatif untuk menuju ke barat namun sebelum Buntu ada satu yang dapat digunakan. Hanya saja pada saat keberangkatan tidak terpikirkan untuk melewati nya dan berakibat pada antrian panjang, namun salah satu alasan mengapa mengambil alternatif karena melihat antrian dari arah timur ternyata lebih panjang dan hampir mencapai lampu merah Buntu.
Teknologi yang tersedia saat ini sudah sangat memadai untuk menemukan jalan alternatif lain yang memungkinkan untuk dilalui, namun pada saat itu sudah terlambat untuk melewatinya.
Pada saat kembali penulis mencoba untuk melakukan pengecekan ulang pada jalur-jalur tersebut dengan menggunakan tablet dan menemukan satu jalur alternatif yang belum pernah penulis lalui. Jalur alternatif yang tersebut untuk menghindar dari kemacetan panjang di antara Sumpiuh-Buntu adalah jalur Sokawera-Sumpiuh (yang memotong waktu cukup banyak, bandingkan dengan google maps).
Meskipun hanya terpaut 4 km namun tingkat kepadatan kendaraan di kedua jalur sangat berbeda jauh.
Dari pertigaan RSU Banyumas ambil jalur ke arah banjarnegara kemudian kurang lebih 1 km belok ke kanan.
Jalur ini akan berakhir tepat nya berada di tengah-tengah pasar penjualan sate bebek Sumpiuh.
Jalur ini awalnya cukup baik namun semakin lama akan semakin menanjak, sudut tanjakan mencapai kurang lebih 20°-25° namun saat kami melalui nya hanya berpapasan dengan kurang lebih 4 mobil dan belasan motor saja dengan jeda waktu yang cukup panjang.
Jalur menurun nya pun memiliki sudut kemiringan yang cukup curam sehingga membuat pengendara mobil maupun motor harus pandai-pandai mengatur rem nya.