Semua berpotensi mengalaminya, hanya prosesnya saja yang berbeda. Menaruh hati pada seseorang, tidak selamanya berujung baik.
Apalagi menggantungkan kebahagiaan padanya. Namun, tidak terbuai juga sulit dilakukan. Cinta dan kasih memang selalu menjadi bagian hidup yang paling sulit dijelaskan secara struktural.
Proses ini awalnya tidak mengenakan. Hingga akhirnya, rasa marah, kecewa, dan sedih, sampai di tahap perenungan dan penerimaan. Inilah kumpulan penalaran logis dari sebuah perjalanan cinta dan kasih yang kandas.
Cintailah secukupnya, bukan seutuhnya
Menemukan sosok yang sejalan memanglah sebuah dambaan; tidak perlu repot mencari topik obrolan harian serta mendapat dukungan penuh atas apa yang dimimpikan.
Didukung pernyataan sikap dan komunikasi baik akan sebuah arah hubungan yang jelas. Sayangnya, saya lupa untuk mawas dan memberi hak untuk mengapresiasi diri.
Bahwa akan selalu ada tahapan pelarian, perbandingan, dan seleksi yang dilakukan oleh seseorang dalam hidupnya.
Konfirmasi itu diperlukan
Kasmaran, memang membuat siapa saja menjadi senang bukan kepalang. Seringkali kita abai dengan nasihat logis dari pihak luar, akibat terbuai dengan sikap dan beberapa ungkapan.
Hingga tak jarang kita terjebak pada situasi membingungkan; friendzone, hubungan tanpa status, dan pertemanan eksklusif. Pertemanan lawan jenis agaknya memang menantang. Sulit rasanya menampik untuk nihil berharap---atau mendamba tujuan lain. Itulah kenapa, konfirmasi diperlukan.