Saya melakukannya, setelah meruntuhkan rasa takut selama tiga tahun ini. Bertujuan untuk membuat lega di usia dua puluh delapan tahun ini. Sehingga, doa yang saya hanturkan kepada Tuhan tidak lagi berharap, tapi memaafkan.
Menghindari pengulangan
Saya anggap pengulangan seperti sebuah taruhan. Kemungkinan menangnya ada, tapi tipis sekali. Saya alpa pada bagian ini, hingga sering terjebak dengan pola hubungan yang sama---dan kembali kalah.
Terbuka dengan keluarga
Menjalani hubungan apapun konteksnya, rasanya perlu diceritakan. Dulu, saya pikir menyembunyikan persoalan pribadi pada keluarga akan berdampak baik.
Padahal, merekalah yang akan mendukung dan mendampingi dengan setia jika segalanya tidak sesuai ekspektasi. Sekarang, saya menyesal karena hanya membagikan kisah hubungan yang kandas.
Mengapresiasi diri sendiri
Banyak energi yang tersita kala menjalani hubungan yang membingungkan. Hal itu membuat saya lupa, jika punya rancangan mimpi besar di dalam hidup, yang harusnya tidak terganggu sebelum atau setelah mengenal siapa-siapa.
Mental Health bukan sebuah kesalahan
Sebagai manusia, kita tidak bisa memilih untuk mengatur daya juang. Trauma dan pembahasan masa lalu, terkadang bisa jadi pengganggu bagi lainnya. Namun, hal ini bukan sebuah kesalahan---jika kita mau sama-sama berjuang.