Mohon tunggu...
Renita Yulistiana
Renita Yulistiana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan

I wish I found some better sounds no one's ever heard ❤️😊

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

Penalaran Logis dari Kandasnya Suatu Hubungan

16 Maret 2022   13:56 Diperbarui: 23 Maret 2022   21:16 1111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi patah hati. (sumber: Shutterstock via kompas.com)

Saya melakukannya, setelah meruntuhkan rasa takut selama tiga tahun ini. Bertujuan untuk membuat lega di usia dua puluh delapan tahun ini. Sehingga, doa yang saya hanturkan kepada Tuhan tidak lagi berharap, tapi memaafkan.

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi

Menghindari pengulangan

Saya anggap pengulangan seperti sebuah taruhan. Kemungkinan menangnya ada, tapi tipis sekali. Saya alpa pada bagian ini, hingga sering terjebak dengan pola hubungan yang sama---dan kembali kalah.

Terbuka dengan keluarga

Menjalani hubungan apapun konteksnya, rasanya perlu diceritakan. Dulu, saya pikir menyembunyikan persoalan pribadi pada keluarga akan berdampak baik. 

Padahal, merekalah yang akan mendukung dan mendampingi dengan setia jika segalanya tidak sesuai ekspektasi. Sekarang, saya menyesal karena hanya membagikan kisah hubungan yang kandas.

Mengapresiasi diri sendiri

Banyak energi yang tersita kala menjalani hubungan yang membingungkan. Hal itu membuat saya lupa, jika punya rancangan mimpi besar di dalam hidup, yang harusnya tidak terganggu sebelum atau setelah mengenal siapa-siapa. 

Mental Health bukan sebuah kesalahan

Sebagai manusia, kita tidak bisa memilih untuk mengatur daya juang. Trauma dan pembahasan masa lalu, terkadang bisa jadi pengganggu bagi lainnya. Namun, hal ini bukan sebuah kesalahan---jika kita mau sama-sama berjuang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun