Mohon tunggu...
Renita Yulistiana
Renita Yulistiana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan

I wish I found some better sounds no one's ever heard ❤️😊

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Obat Stres Itu Bernama Musik

17 Oktober 2020   08:52 Diperbarui: 17 Oktober 2020   09:08 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Membuat playlist baru setiap hari sangatlah menyenangkan. Apalagi, semenjak hadirnya aplikasi pemutar musik yang mudah diakses. Seperti: Spotify dan Joox. Kita bisa dengan bebas berselancar mencari berbagai jenis musik dengan mudah. Kemudian, menyimpannya sebagai daftar putar individual dengan maksimal 10.000 lagu.

Musik adalah jalan pintas untuk meredakan segala sesuatu yang mengejutkan---dalam hidup, walaupun tidak permanen. Menurut wikipedia, musik dikenal sejak kehadiran manusia modern Homo sapiens yakni sekitar 180.000 hingga 100.000 tahun yang lalu. Wah sudah lama sekali ya.

Dalam jurnal HARMONIA, 2013. Kata 'musik' yang berasal dari mitologi Yunani perlu dijelaskan sebagai kata bentukan dari kata bahasa Inggris: music = muse + ic, sesuatu yang bersifat muse atau seni para muse (the art of the Muses). Konon Muses adalah sebutan jamak dari para muse ialah para dewi nyanyian, musik, tarian, dan ilmu pengetahuan---yang berjumlah sembilan, anak-anak dewa Zeus (god) dan dewi Mnemosyne (memori).

Masih dalam jurnal HARMONIA, 2013. Menurut Sufi besar asal India Hazrat Inayat Khan, musik juga bersifat surgawi yang bisa digunakan untuk melihat Tuhan bebas dari segala bentuk dan pemikiran. Namun, ia mengimbau agar hal ini tidak boleh dipahami sebagai penjelasan etimologis.

Saya bukanlah orang yang memahami dunia musik. Hanya seorang penikmat dan pembuat playlist saja. Tapi, sejarah dan cerita kuno soal musik sangatlah menarik diketahui. Saya penasaran, "Seberapa besar pengaruh musik dalam meredakan stres manusia?"

Dalam bukunya Stress Management for Wellness, Schafer membagistres menjadi tiga jenis: 1) Neustress, merupakan jenis stres yang netral dan tidak merugikan. 2) Distress, terjadi pada saat tuntutan terlalu besar atau terlalu kecil. 3) Positive stress, adalah jenis stres yang dapat membantu untuk mengerjakan hal,hal tertentu, misalnya positive stress membantu mendorong seseorang untuk mengerjakan suatu tugas dalam waktu yang terbatas.

Lalu, apa hubungannya dengan musik? Dalam buku Djohan yang berjudul Psikologi Musik. Terapi musik dapat digunakan dalam lingkup klinis, pendidikan, dan sosial bagi klien atau pasien yang membutuhkan pengobatan, pendidikan atau intervensi pada aspek sosial dan psikologis.

Dari penjabaran di atas dan beberapa teori serupa. Maka, dapat disimpulkan bahwa musik dapat meredakan stres. Tidak sedikit, orang yang jika ada masalah---mereka memilih menyetel musik, apapun jenisnya.

Musik bisa didengarkan tanpa batas. Pilihan musik dapat menyesuaikan mood. Namun, bisa juga datang tiba-tiba tanpa perlu dipilih--yang penting ada suara yang didengar. Musik secara magis membawa manusia dalam ketenangan. Sehingga dapat membentuk sebuah lagu--yang merupakan perpaduan dari musik, nada, dan lirik.

Saya pribadi, sedang hobi sekali memutar koleksi lagu milik Lauv. Tapi, tidak seharian penuh. Beberapa menit ke depan, saya mungkin bisa mendengar kembali koleksi lagu lama. Seperti: milik Sheila on 7, Dewa 19, Jikustik. Kemudian, pindah lagi mendengarkan Our Last Night, dan seterusnya. Sesekali, saya juga mendengarkan BTS, 2NE1, Blackpink.

Saya rasa, sebagai penikmat [bukan pengamat], tidak perlu ada kasta dalam pilihan musik dan lagu. Apapun jenisnya, siapapun penyanyinya. Sebaiknya kita sepakat saja untuk memaknai bahwa: obat stres itu, bernama musik.

Renita Yulistiana
Penikmat musik segala "jurusan"
17 Oktober 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun