Mohon tunggu...
ma'ruf al karkhi
ma'ruf al karkhi Mohon Tunggu... -

masaran,sragen

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Doa

17 Desember 2014   15:31 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:08 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Ketika saya bersekolah di SMP negeri, seakan masalah doa sebelum dan sesudah pembelajaran selesai mengalami kelunturan,kenapa mengalami kelunturan ? karena kebanyakan guru ketika memulai dan sesudah pembelajaran tidak berdoa. Mereka hanya mengucapkan salam saja, dan guru yang berdoa Cuma sedikit. Itu saja hanya dalam memulai pembelajaran.

Tetapi disaat saya kelas satu SMP negeri sempat ada kegiatan baru yaitu sebelum memulai pembelajaran pagi hari para siswa disuruh berbaris dan berdoa sebelum memasuki kelas yang dipimpin oleh ketua kelasnya, sesudah itu para siswa masuk kelas secara berurutan sambil bersalaman dengan gurunya yang sudah siap didepan pintu. Tapi kegiatan itu tidak lama berjalan. Mungin dikarenakan para siswa malas melaksanakan kegiatan itu dan dari pihak sekolah tidak tegas tentang masalah itu, gurunyapun sering terlambat sehingga ketika bel berbunyi siswa langsung masuk kekelas.

Berbeda halnya ketika saya bersekolah di SMK Muhammadiyah.setiap murid diwajibkan membawa juz’ama, karena sebelum memulai pembelajaran siswa diharuskan untuk berdoa terlebih dahulu dengan membaca doa sebelum belajar, al fatihah. Dan juz’ama. Walau kadang tidak membaca juz’ama paling tidak membaca doa sebelum belajar. Dan setelah pembelajaran selesai guru mengajak berdoa siswa dengan doa penutup majelis.

Doa merupakan senjata bagi seorang mukmin, dan doa merupakan bentuk pengakuan seorang hamba kepada Tuhannya. bahwa ia sadar bahwa ia lemah dan membutuhkan Tuhan.

Maka, seharusnya perlunya doa sebelum atau sesudah pelajaran di dalam suatu pendidikan. karena berkat doa semoga ilmu yang di dapatkan bermanfaat.

dan kalau toh, di dalam kelas itu berbeda agama, maka selayaknya seorang guru atau yang memimpin doa berkata, "berdoa menurut keyakinan masing-masing". dan disamping itu akan melatih siswa untuk toleransi dan saling menghargai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun