Mohon tunggu...
Deni Kurniawan
Deni Kurniawan Mohon Tunggu... Penulis - Hobi menulis

Mengisi waktu luang dengan cara berbagi informasi. Hobi jalan-jalan, makan dan rebahan.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Arsenal Terkapar, Puncak Semakin Tak Terkejar

3 Maret 2016   08:12 Diperbarui: 3 Maret 2016   08:17 456
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="www.goal.com"][/caption]

 

Arsenal memiliki misi tersendiri kala menjamu Swansea City di Etihad Stadium, misi tak lain dan tak bukan adalah demi menempelkan sang pemuncak klasemen sementara Leicester, yang sehari sebelumnya ditahan imbang di kandang sendiri dengan skor 2-2. Arsenal pun semringah karena kala berhasil menang melawan The Swans berarti selisih point menipis, dan membuka asa Arsenal yang bernafsu untuk menyabet gelar Liga Inggris musim ini. Namun, jika kalah Arsenal yang saat ini tertahan di posisi ke-3 tangga klasemen menutup kans sebagai kampiun di musim ini, pasalnya Arsenal tertinggal 6 point dari Leicester dan 3 point dari Tottenham Hotspur yang berada di posisi runner up.

Arsenal memulai laga dengan begitu hebat, menjamu Swansea di kandang sendiri, Arsenal langsung menurunkan skuad terbaiknya, karena tak mau dipermalukan oleh The Swans yang sedang mengincar point guna menghindar dari zona degradasi. Arsenal mengambil inisiatif serangan, dan langsung tancap gas. Terbukti di interfal 10 menit pertama, Arsenal terus menggempur barisan pertahanan Swansea, pertahanan The Swans pun dibuat kocar-kacir. Ya benar saja, di menit 15 Arsenal dapat mencetak gol lebih dahulu.lewat aksi dari pemain mudanya, Joel Campbell. Hal ini membuat pertandingan berat sebelah, unggul 1-0 tak membuat Arsenal mengendorkan serangannya. Keasyikan menyerang, Arsenal seperti sebuah tim yang tak tahu bagaimana cara bertahan, pada menit ke-32 Swansea berhasil menyamakan kedudukan lewat aksi Wayne Routledge, skor pun berubah menjadi 1-1. Sepanjang babak pertama taka da lagi gol, dan skor pun tak berubah, hingga pluit dibunyikan skor tetap 1-1.

Di babak ke-2 pertandingan semakin menarik untuk disaksikan, pasalnya kedua tim tampi begitu ngotot, karena kemenangan bagi Arsenal merupakan harga mati dan membuat tim bisa bernapas lega, karena dapat menguntit sang pemuncak klasemen, di sisi lain hasil imbang bagi The Swans sudah cukup, karena dengan menambah point akan membuat tim ini menjauhi zona merah, dan membuat besar kemungkinan tim ini akan terus berlaga di kompetisi tertinggi di negara Ratu Elizabeth. Arsenal di babak kedua ini lebih menguasai pertandingan, ini terlihat dari penguasaan bola yang hampir mencapai 63%, rapatnya barisan Swansea membuat para penyerang Arsenal seperti orang kebingungan dan tak punya akal, sedangkan Swansea yang mengandalkan serangan balik cepat lebih efektif dalam hal menyerang. Benar saja, petaka pun terjadi di babak ke-2 aksi dari Ashel Williams yang berhasil menceploskan bola ke gawang Cech, berhasil mempermalukan Arsenal di kandang sendiri, dan menghadirkan mimpi buruk bagi pubil Arsenal. Swansea pun unggul sementara 2-1 dari Arsenal.

Arsenal pun tak ingin tinggal diam, dan ingin menyamakan kedudukan, karena kalah tentu saja akan membuat Arsenal akan semakin berada dalam tekanan, namun serangan-serangan yang dilakukan Arsenal tak mampu merobohkan tembok Swansea, dan beberapa serangan pun berhasil dipatahkan oleh rapatnya barisan pertahanan Swansea. Hingga pluit panjang dibunyikan, skor tak berubah 2-1 untuk kemengan Swansea, hal ini membuat malu para pemain Arsenal di depan fansnya sendiri, sekaligus pukulan telak bagi Arsene Wenger, pasalnya 2 pertandingan terakhir tak berhasil mendapatkan point satu pun. Hasil ini membuat Arsenal tertahan di posisi ke-3 tangga klasemen, namun Arsenal dapat bernafas sedikit lega, pasalnya di pertandingan lain Tottenham berhasil dikalahkan oleh Wetham, dengan skor 1-0 yang membuat pergerakan bursa juara masih terbuka untuk 3 posisi teratas. Disamping itu, kemenangan Swansea tentu saja semakin menjauhkan dari zona degradasi dengan menempati posisi 16, dengan point 30, melebarkan jarak 6 point dengan Sunderland yang juga sedang berjuang untuk terhindar dari zona degradasi.

Mampukah Arsenal menang di beberapa laga sisa demi mendaratkan trophy bergengsi Liga Inggris? Atau justru malah membuat Arsenal hanya duduk di peringkat ke-3 klasemen hingga akhir musim yang artinya membuat geram publik Arsenal, dan berujung pada pemecatan Opa Wenger yang sudah 1 dekade duduk di kursi pelatih Arsenal?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun