Mohon tunggu...
Feliciano K. Sila
Feliciano K. Sila Mohon Tunggu... Relawan - Peziarah di Jalan Kehidupan

Menulis untuk menghidupi ingatan.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Samar-samar dari Balik Jendela

6 Maret 2022   05:12 Diperbarui: 6 Maret 2022   06:39 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pikiran kusut perlahan berurai, mengalir dalam deretan kata-kata seperti derai hujan yang baru saja turun tiada waktu jeda. Perlahan kata beralih kalimat membentuk makna, laksana sejuk air hujan penuh arti tanah lapang yang mulai kerontang. 

Langkah beralih pergi menjauh, menemui dia yang terkapar di pinggiran jalan. Lamunan bagai kabut pagi buta di musim gemetar. Memelukmu di balik bayang, menanti datangmu mungkin cuma dalam mimpi. 

Seperti itulah mata memerah, basah oleh air mata. Entah sedih, entah rindu. Entahlah. Yang jelas, jarak kabur oleh kenangan. Rindu menggunung hingga puncak getar. 

Embun masih basah. Belum mencair oleh kecupan semilir pagi. Malam masih pekat. Jiwa masih bergetar. Entahlah. 

Dari balik jendela, semburat senyum pagi belum sempurna. Masih samar-samar. Mimpi indah masih menemani lelap tidur panjang. 

Kunanti kau di sini. Samar-samar dari balik jendela. Air hujan kaburkan pandangan. Jarak tak tentu, entah dekat entah kilometer jauhnya. 

Jatuh sudah malam hari. Kau kunanti. Di sini!

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun